Al Malhamah Al Kubra: Perang di Akhir Zaman Akan Menggunakan Senjata Tradisional?

Hancurnya bangsa Yahudi merupakan salah satu dari tanda-tanda datangnya hari kiamat. Hal ini bermula dengan sebuah peperangan besar yang melibatkan banyak bangsa di dunia termasuk bangsa Israel. Sebelum terjadi peperangan ini, terdapat beberapa peristiwa lain yang membawa kepada terjadinya peperangan ini menurut kronologi hadis akhir zaman hasil kajian ilmuan Islam.

Pertempuran dahsyat ini dikenal sebagai Armageddon, di mana lokasi utama perang ini adalah di lembah Megiddo atau Mageddon, Palestina. Mungkin ada yang menganggap Perang Armageddon hanyalah sebuah film rekaan Hollywood belaka. Kenyataannya, Hollywood yang disokong oleh Yahudi memang ingin menyamarkan fakta tentang Armageddon ini melalui propaganda film. Padahal di kalangan para ahli kitab mereka telah mengkaji tentang peperangan ini dan senantiasa bersiap sedia untuk menghadapinya.

Disebutkan dalam Kitab Zakharia (89/13), bahawa sebahagian besar bangsa Yahudi akan mati dalam perang Armageddon dan dua pertiga dari mereka akan musnah. Sedangkan dalam kitab Zagiyal (12/39) disebutkan :”Akan berlangsung tujuh bulan sehingga rumah Israel berhasil mengubur mereka (orang-orang mereka yang terbunuh) sebelum membersihkan bumi”.

Sebutan Armageddon sebenarnya tidak terdapat dalam Hadis manapun. Hanya disebut dalam kajian-kajian Kristen dan Ahli Kitab. Menurut bahasa Ibrani, Ar bermaksud gunung atau bukit. Mageddo pula adalah nama sebuah lembah di Palestina. Sebuah tempat yang cukup strategis dari segi peperangan. Perang ini juga dikatakan sebagai perang terakhir dengan menggunakan seluruh kekuatan pelbagai peralatan senjata moden yang canggih. Mungkin perang itu adalah Perang Dunia ketiga yang disebut-sebut sebagai Perang Nuklir.

Banyak yang mengatakan bahwa dalam Perang Dunia Ketiga, bom nuklir akan digunakan. Ada diceritakan juga dalam kitab Bahrul Mazi. Perang Dunia Ketiga yang diramal akan berlaku dalam tempo yang singkat. Tetapi, kemusnahannya amat dahsyat. Sehingga dikatakan dunia selepas itu akan kembali menjadi seperti Zaman Pertengahan di mana bala tentara hanya akan menunggang kuda serta bersenjatakan pedang seperti perang zaman dahulu.

“Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, yang keempat akan diperjuangkan dengan busur dan anak panah.” – Louis Lord Mountbatten

“Saya tidak tahu dengan apa senjata Perang Dunia Ketiga akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Keempat akan diperjuangkan dengan kayu dan batu.” – Albert Einstein

Apakah Einstein dan Mountbatten hanya kebetulan mengatakan ini? Konon, ini disebabkan teknologi semua tidak boleh digunakan lagi pada masa itu karena EMP (electromagnetic pulse) senjata nuklir itu sendiri terjadi ketika Perang Dunia Ketiga. Jadi, kekuatan bala tentara ketika Perang Dunia Keempat nanti adalah seimbang dan tidak berat sebelah karena semuanya menggunakan peralatan perang yang sama.

Malah, ada sebahagian hadis yang menekankan akhir zaman nanti akan berlakunya perang menggunakan pedang dan Dajjal akan disembelih dengan pedang. Hadis Nabi juga ada menyebut, Yahudi Zionis akan bersembunyi di balik-balik batu dan kayu dan hanya selamat di belakang pokok Yahudi yaitu pokok Gharqad, yang banyak di tanam sekarang di Israel.

“Tidak akan berlaku kiamat sehinggalah seluruh umat Islam berperang dengan seluruh Yahudi. Umat Islam akan membunuh mereka sehinggakan apabila mereka bersembunyi di sebalik batu dan pokok, tiba-tiba pokok-pokok dan batu-batu itu bersuara menjerit memanggil umat Islam agar datanglah kamu ke sini dan bunuhlah orang-orang Yahudi itu, kecuali pokok ‘Gharqad’, kerana ia adalah pokok Yahudi”. (Hadith Sahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Di antara nubuwat Rasulullah saw yang cukup mengejutkan tentang kondisi manusia di akhir zaman adalah kembalinya mereka ke zaman unta; zaman batu yang jauh dari teknologi modern. Analisa tentang kembalinya manusia ke zaman unta telah banyak dipaparkan oleh para penulis tentang akhir zaman dengan sudut pandang yang berbeda. Dasar yang menjadi pijakan asumsi di atas adalah hadits Rasulullah saw tentang perang Malhamatul Kubra antara pasukan Al-Mahdi dan asukan Romawi (Amerika dan Eropa) yang sudah tidak lagi menggunakan teknologi modern. Rasululullah saw bersabda :

“Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga kaum Rum sampai di A’maq atau di Dabiq (nama tempat) untuk menyerang kamu. Maka datanglah suatu pasukan yang akan menghadapi mereka dari kota Madinah, yang mana mereka pada waktu itu adalah manusia-manusia terbaik di bumi ini. Apabila mereka semua telah berbaris (siap untuk berperang), maka berkatalah orang-orang Rum: Biarkan kami membuat perhitungan dengan saudara-saudara kami yang telah tertawan (maksud mereka kaum Rum yang telah masuk Islam). Kemudian kaum Muslimin berkata: Kami tidak akan membiarkan kamu mengusik (menyakiti) saudara-saudara kami. Lalu kaum Muslimin pun menjawab tantangan untuk memerangi mereka. Dalam pertempuran itu 1/3 dari tentara Islam melarikan diri dari pertempuran, yang mana mereka tidak akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala selama-lamanya. Dan 1/3 lagi dari tentara Islam tersebut tewas sebagai para syahid yang paling baik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan 1/3 lagi dari sisa tentara tersebut mendapatkan kemenangan, yang mana mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantin. Ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang, mereka telah menggantungkan pedang mereka di pohon Zaitun. Pada saat itu setan berteriak: Sesungguhnya Al Masihuddajjal telah menguasai keluarga-keluarga kamu. Kemudian mereka (tentara Islam bersama Al Mahdi) bergerak pulang. Ketika mereka telah sampai di Syam keluarlah Dajjal. Dan saat kaum muslimin telah bersiap siap untuk berperang, tiba tiba datanglah waktu shalat. Maka turunlah ‘Isa Ibn Maryam. Kemudian ia (‘Isa) pergi menuju dan menghadap kepada mereka. Begitu ia (‘Isa) dilihat oleh musuh Allah, maka ia (dajjal) akan meleleh (hancur) seperti garam yang mencair. Dan sekiranya ia membiarkan hal tersebut terjadi, maka sungguh ia (musuh Allah) akan hancur (meleleh) sehingga binasa. Akan tetapi Allah berkehendak untuk membunuhnya di tangan ‘Isa Ibn Maryam. Maka ‘Isa memperlihatkan darah Dajjal di tombaknya.” [1]

Pada riwayat di atas Rasulullah saw menggambarkan bahwa pertempuran yang sangat dahsyat itu sama sekali tidak menggunakan senjata modern, tidak ada senapan jarak jauh apalagi rudal dan senjata nuklir. Kaum muslimin hanya menggunakan pedang, tombak dan kuda, begitu pula lawan lawan mereka. Perang akhir zaman ini benar-benar kembali ke zaman “purba”, semua serba manual dan jauh dari kesan canggih dan modern.

Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi ? Dimana senjata-senjata modern saat itu ? Inilah beberapa analisa para pemerhati akhir zaman tentang bagaimana peristiwa kembalinya manusia ke zaman unta bisa terjadi.

1. Amin Muhammad Jamaluddin meyakini bahwa seluruh senjata pemusnah masal dan semua alat-alat logam di saat itu telah habis karena peristiwa perang Armageddon, seluruhnya benar-benar habis dan tidak tersisa sama sekali. Bahkan bukan hanya senjata pemusnah masal, semua jenis senjata api, dan alat-alat perang yang terdiri dari Tank, pesawat terbang, panser, kapal induk, dan berbagai tranportasi lainnya juga akan musnah oleh sebab yang sama.

Bagi kami, analisa di atas terlalu dibuat-buat dan terlalu dipaksakan, kemungkinan prediksi ini sangat jauh dari kebenaran dan sulit dinalar. Sebab merupakan sesuatu yang mustahil jika bahan-bahan logam dan senjata-senjata organik ini benar-benar musnah dan tidak ada sama sekali di seluruh dunia. Bukankah sangat mungkin bahwa tidak semua pihak tidak ikut terlibat dalam perang ini? Bagaimana dengan manusia lain yang keberadaannya jauh dari wilayah konflik – dan mereka juga memiliki berbagai persenjataan modern meski sangat sederhana? Sebut saja negeri kita (Indonesia), atau wilayah lain yang mungkin “aman-aman” saja ? Bagaimana secara logika hal itu bisa terjadi ?

2. Asumsi kedua adalah sebagaimana yang digambarkan oleh penulis buku “ARMAGEDDON – Peperangan Akhir Zaman”, saudara Ir. Wisnu Sasongko, juga beberapa analis lainnya yang menyatakan bahwa kehancuran seluruh senjata modern adalah disebabkan hujan meteor (bintang berekor) yang menabrak bumi hingga menimbulkan medan magnet raksasa yang merubah sistem grafitasi bumi. Akibat dari rusaknya sistem ini, maka semua benda yang terbuat dari logam akan mengalami kerusakan sistem yang berakibat tidak berfungsinya alat-alat berat tersebut meski ia tetap ada. Secara kronologis, Wisnu Sasongko memaparkan kemungkinan skenario itu sebagai berikut :

Jadi, hantaman yang keras dari meteor/asteroid terhadap bumi menyebabkan munculnya fenomena fisika alam sebagai berikut
1. Ledakan yang hebat di bumi, sehingga terjadi kebakaran pada lokasi yang berdekatan dengan jatuhnya meteor tersebut.
2. Gempa bumi yang dahsyat (gedung-gedung, jembatan, jalan layang roboh, sehingga transportasi macet total).
3. Timbul cekungan yang dalam dan lebar di permukaan bumi, sehingga tanah bekas cekungan tersebut menjadi debu-debu yang berterbangan, (dukhan).
4. Muncul gelombang panas bumi (suhu udara naik) setinggi ratusan kaki dan mengelilingi bola bumi dengan kecepatan 800 km / jam. Hal ini terjadi bila asteroid itu jatuh di darat. Gelombang panas ini menimbulkan angin yang kencang. Menurut hadits riwayat Imam al-Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah, “Kehancuran Andalus disebabkan oleh angin yang kencang.” (Tubuh manusia melepuh seperti terbakar. Manusia mencari tempat persembunyian di dalam tanah dan gua-gua untuk menghindari panas. Tumbuhan terbakar, layu tak berbuah. Manusia di seluruh dunia dilanda kelaparan yang hebat).
5.  Muncul debu-debu akibat ledakan. Debu atau asap/kabut panas (dukhan) yang menutupi seluruh bumi. Sinar matahari tertutup asap sehingga bumi menjadi gelap gulita selama beberapa waktu. Udara menjadi panas, bakteri dan virus berkembang pesat. Manusia mengalami mutasi.
6.  Petir. Akibat kabut tebal, maka munculah gesekan antarkabut yang menimbulkan petir yang menggelegar. Petir inilah yang akan menghancurkan Turki sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Yaman dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “.. .Kehancuran Turki disebabkan karena petir… dan kehancuran Irak karena peperangan.”[2]
7.  Es di kutub utara dan selatan mencair sehingga Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Alaska, Rusia, Selandia Baru, Autralia, dan Amerika Selatan mengalami banjir hebat Air bah akan mengalir melalui sungai Rhein yang membelah Eropa sehingga Eropa lumpuh karena banjir. (Banjir besar merupakan pertanda telah dekat masa turunnya Isa Al-Masih).
8. Gelombang Tsunami di lautan menyapu semua kapal dan pulau-pulau serta kota-kota di tepi pantai. Gelombang ini bertambah hebat bila asteroid itu jatuh di lautan.

3. Asumsi ketiga adalah didasarkan pada fakta sosial, ekonomi, dan politik global yang secara keseluruhan berada dalam cengkraman Amerika dan Eropa. Dimulai dengan kehancuran ekonomi kapitalis yang dibangun di atas pilar-pilar ribawiah[3], keruntuhan sistem perbankan internasional, hancurnya pasar uang dan bursa saham, yang kesemuanya akan berimbas pada kehancuran semua jejaring ekonomi dunia. Secara sederhana, kronologi kembalinya manusia ke zaman unta berdasarkan analisa di atas adalah sebagai berikut :

1. Secara perlahan –namun penuh kepastian- ekonomi dunia global terus bergejolak dan cenderung turun, seiring dengan krisis global yang menerpa ekonomi Amerika. Karena Amerika merupakan negara yang tegak di atas pinjaman modal negara-negara dunia (100% tumbuh karena investasi dari negara-negara lain), maka secara otomatis akan memengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara dunia lainnya. Ekonomi Amerika -dengan pasar uang dan bursa saham sebagai pilar utamanya- telah menjadi barometer bagi ekonomi negara lain yang menjadikan dollar sebagai alat tukar mereka dalam  setiap transaksi. Jika Amerika maju dan berkembang, maka nilai ekspor produk negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan dengan Amerika juga akan berkembang. Sebaliknya, jika ekonomi Amerika melemah maka secara otomatis akan mengganggu ekonomi lainnya.

2. Ketika Amerika pada waktunya jatuh pada jurang kebangkrutan total – dengan beragam sebab yang telah banyak dijelaskan- maka, seluruh perekonomian dunia yang tersangkut dengan jejaring ekonomi Amerika dengan sendirinya juga akan terkena imbasnya. Ketika Amerika tidak lagi mampu membayar hutang-hutangnya kepada negara-negara donor, berarti terjadi stagnasi ekonomi negara tersebut yang juga akan berimbas pada angka pengangguran yang tinggi. Efek berikutnya adalah berhentinya seluruh sektor industri, baik sektor riil maupun perbankan. Pabrik-pabrik sudah tidak lagi mampu beroprasi karena tidak adanya suntikan dana dari lembaga keuangan dan terjadinya gagal bayar dari para pengguna produknya. Tingginya harga minyak dunia dan kelangkaan sumber yang tersedia akibat (di)hancurkannya sumber-sumber minyak di Timur Tengah (karena perang yang tak kunjung usai) semakin memperparah keadaan. Kondisi itu terus berlangsung hingga seluruh industri, pabrik-pabrik, alat-alat produksi, transportasi darat, laut dan udara yang paling banyak membutuhkan minyak dan gas, bisa dipastikan tidak lagi dapat beroprasi dan mengeluarkan produknya.

3. Dengan berhentinya aktivitas produksi dari beragam jenis pabrik, baik pabrik senjata maupun alat transportasi, maka jumlah peralatan yang bisa digunakan juga akan terbatas. Ketika peralatan tadi rusak atau mengharuskan untuk diganti sebagian onderdilnya, maka sudah tidak ditemukan lagi pabrik yang memproduksi suku cadang yang dibutuhkan untuk kelangsungan alat-alat tadi.[4] Maka, di berbagai negara yang saat itu tidak terlibat dalam peperangan antara Imam Mahdi dan musuh-musuhnya, boleh jadi masih memiliki senjata-senjata modern, alat transportasi dan teknologi lainnya, namun sudah tidak ada lagi bahan bakar dan atau amunisi yang bisa digunakan. Jikapun mereka masih memiliki, maka dengan jumlah yang terbatas yang sangat mungkin habis dalam waktu yang singkat.

4.  Ketika kondisi seperti itu terus berlangsung selama bertahun-tahun lamanya, maka teknologi modern yang dimiliki oleh manusia tinggal sejarah dan kenangan masa lalu. Manusia terpaksa menggunakan teknologi manual untuk mempertahankan hidupnya.

Dari beragam analisa di atas, nampaknya penjelasan kedua dan ketiga itulah yang kemungkinan menjadi penyebab utama, bahkan kedua-duanya akan saling menyempurkan kehancuran dunia. Kehancuran ekonomi dunia global juga akan semakin diperparah dengan datangnya 3 tahun kekeringan ekstrim sebelum kemunculan Dajjal. Masa-masa sulit dan kehancuran total ekonomi dunia ini akan memaksa seluruh manusia untuk tidak lagi memiliki sesuatu yang dapat dimakan, sehingga makanan dan minuman orang-orang mukmin saat itu adalah takbir, tasbih dan tahmid.

Wallahu a’lam bish shawab


[1] (Lihat Shahih Muslim dalam Al Fitan wa Asyratus sa’ah 18/21-22)
[2] Imam Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah, disebutkan juga oleh Imam Ibnu Katsir dalam An-Nihaayah Fil Fitan Wal Malaahiim.
[3]  DalamAl-Qur’anAllah telah menyatakan perang terbuka terhadap para pengusung ekonomi ribawiyah. Boleh jadi hasil akhir dari peperangan ini akan berwujud pada kehancuran sistem ekonomi tersebut yang akan berimbas pada kehancuran ekonomi dunia secara total.
[4]  Sebagaimana yang kita ketahui bahwa orang-orang yang bekerja di wilayah-wilayah industri maupun pabrik adalah para profesional yang digaji oleh negara dengan angka yang tinggi. Mereka hanya akan bekerja (di pertambangan minyak, gas, pertambangan, pabrik senjata dll) jika mereka mendapat order dan perintah dari atasannya. Tidak ada di antara mereka yang bekerja untuk mengoprasikan mesin-mesin berat itu atas inisiatif pribadi atau dorongan hati yang ikhlas. Seluruhnya akan bekerja sesuai dengan SOP (standar oprasional prosedur) yang telah ditetapkan oleh lembaga dimana ia bekerja. Dengan demikian, ketika negara yang bersangkutan mengalami kebangkrutan ekonomi hingga tidak lagi mampu membayar biaya danh gaji para profesional itu, dengan sendirinya mesin-mesin produksi mereka akan menganggur tidak ubahnya seperti besi tua. Dari sinilah proses berhentinya produksi seluruh kebutuhan pokok dan sekunder manusia mulai terjadi.



Posting Komentar

0 Komentar