Seringkali kita mendengar uraian seorang ustadz yang mengatakan : Sebaik-baiknya Jin Adalah Sejahat-jahat Manusia. Kenyataan ini meragukan karena tidak pernah dinyatakan asas sandarannya 
 daripada Al Quran dan hadits. Bagaimanapun, ia seolah-olah sudah menjadi
  fakta yang diterima khalayak umum dan menghukum dan mendholimi bangsa JIN dengan ucapan  "Sebaik-baiknya Jin Adalah Sejahat-jahat Manusia".
Asas pertama yang perlu dipegang 
apabila membicarakan perihal jin dan  malaikat ialah keimanan kepada 
perkara ghaib. Oleh kerana alam jin  adalah alam ghaib yang terhalang 
daripada alam nyata. Manusia tidak  boleh berbicara tentang jin kecuali 
mengikut neraca Al-Quran dan  Al-Sunnah.
Firman Allah SWT :
Firman Allah SWT :
يَا  
بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ 
 مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا  
سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا  
تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا  
يُؤْمِنُونَ
 
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.(Al-Araf : 27)
Hanya sumber itu mampu
 menelaah alam jin.  Siapa saja yang ingin mengutarakan
 buah fikiran mengenai alam jin  perlu terlebih dahulu merujuk Al Quran 
dan As Sunnah supaya umat Islam  tidak berpegang kepada asas yang rapuh,
 tidak berasas atau disuap dengan  fakta karut dan khurafat yang tidak 
banyak membina iman.
Kenyataan yang terlalu umum sebaik-baik jinnya adalah sejahat-jahat manusia ini secara tidak langsung akan menzalimi sebagian jin Islam yang dipuji Allah SWT dan disebut kisah mereka di dalam Al-Quran. Mereka ialah generasi awal jin Islam yang bertanggungjawab menyebarkan Islam kepada makhluk jin karena jin dan manusia mempunyai tanggungjawab agama yang sama dan akan dihisab di akhirat kelak (Al-Rahman 55:31-36).
Generasi awal jin Islam yang disebut kisah mereka dalam Al Quran ini selayaknya digelar sahabat nabi karena memenuhi ciri serta takrifan para ulama hadits yaitu siapa saja yang bertemu dan beriman dengan Nabi Muhammad SAW.
Sekiranya kenyataan sebaik-baik jinnya adalah sejahat-jahat manusia ini terus dipegang, kita secara tidak langsung akan menghukum para sahabat Nabi Muhammad SAW jauh lebih jahat daripada manusia, sedangkan para ulama sepakat mengatakan para sahabat adalah adil dan baik.
Generasi awal jin ini juga diiktiraf sebagai rasul atau utusan pendakwah dalam kalangan mereka.
Firman Allah SWT :
يَا  
مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ
  عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا 
 شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا  
وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
 
"Wahai sekalian jin dan manusia! Bukankah telah datang kepada kamu rasul-rasul daripada kalangan kamu sendiri, yang menyampaikan kepada kamu ayat-ayatKu (perintah-perintahKu), dan yang memberikan amaran kepada kamu tentang pertemuan kamu dengan hari (kiamat) ini?"(Al-An'am : 130)
Hakikatnya, para rasul hanya 
diutus dalam kalangan manusia. Namun  begitu, rasul dari kalangan jin 
dalam ayat ini adalah wakil kepada rasul  atau pendakwah dari kalangan 
jin yang mendengar bacaan Al-Quran yang  dibaca oleh Nabi Muhammad SAW(Tafsir al-Razi). Kisah mereka ini bisa dilihat di dalam Al-Quran.
Sebuah hadits turut menceritakan Rasulullah SAW pernah memuji para sahabatnya dari golongan jin yang percaya terhadap Al Quran. Baginda pernah membacakan surah Al-Rahman dari awal sehingga akhir kepada para sahabat. Selain itu, para ulama hadits seperti Imam Ibn Hajar Al-Asqalani tidak ketinggalan mengemukakan nama golongan awal jin bersama nama para sahabat nabi yang lain. Antara nama yang disebut adalah Zawba'ah, Al-Adras, Hasir, Khasir dan sebagainya (Al-Isabah fi Ma'rifat aAl-Sahabah).
Sebuah hadits turut menceritakan Rasulullah SAW pernah memuji para sahabatnya dari golongan jin yang percaya terhadap Al Quran. Baginda pernah membacakan surah Al-Rahman dari awal sehingga akhir kepada para sahabat. Selain itu, para ulama hadits seperti Imam Ibn Hajar Al-Asqalani tidak ketinggalan mengemukakan nama golongan awal jin bersama nama para sahabat nabi yang lain. Antara nama yang disebut adalah Zawba'ah, Al-Adras, Hasir, Khasir dan sebagainya (Al-Isabah fi Ma'rifat aAl-Sahabah).
Mungkin ada segelintir pihak mempertahankan kenyataan meragukan  tersebut dengan mengatakan 
bukti karena jelas menunjukkan jin banyak  melakukan kerusakan dan 
kebiadapan terhadap manusia. Banyak sekali  hasutan dan rasukan berlaku 
yang memporak perandakan hidup manusia.  Sebenarnya kejahatan serta 
kebiadadan itu tidak hanya disebabkan oleh bisikan   jin, bahkan ia juga 
disebabkan oleh kejahatan manusia manusia itu sendiri.
Firman Allah SWT :
ظَهَرَ
  الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ  
لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٤١)قُلْ  
سِيرُوا فِي الأرْضِ (٤٢)فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ  
مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ
 
41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”  (Surah Ar Rum ayat 41-42)
Oleh itu, pihak yang selalu menggunakan kenyataan "Sebaik-baiknya Jin Adalah Sejahat-jahat Manusia" perlu  terlebih dahulu merujuk kepada sumber Islam,  untuk tidak mengiyakan "Sebaik-baiknya Jin Adalah Sejahat-jahat Manusia"


 
 
 
0 Komentar