Sefiroth: Pohon Kehidupan Kabbala (Kabbalah Tree of Life)

Tuhan dalam pandangan kaum Kabbalis Yahudi adalah memiliki keesaan yang tidak bisa dilukiskan oleh mereka, yang mereka sebut sebagai Ein Sof. Oleh karena itu mereka kemudian mewujudkannya dalam materi “banyak bentuk tuhan” yang dimanifestasikan dalam sepuluh aspek Sephirot (Sefiroth).
Kesepuluh aspek Sephirot (Sefiroth) tersebut yakni:
  1. Kether Elyon : Mahkota tertinggi
  2. Chochmah : Kebijaksanaan
  3. Binah : Memahami
  4. Chesed / Daath : Cinta / Pengampunan
  5. Din / Gewurah (Geburah) : Kekuasaan / Keputusan
  6. Tiphareth (Tiferet) : Kasih Sayang
  7. Netzach / Netsakh : Keabadian / Kemenangan
  8. Hod : Keagungan
  9. Jesod : Fondasi
  10. Malchuth : Kerajaan (Sekhinah)

Perhatikanlah betapa orang-orang Yahudi dengan ajaran Kabbala-nya ini, telah menyimpang jauh dari seruan dakwah Tauhiid para Nabi mereka. Karena mereka tidak percaya bahwa Allooh سبحانه وتعالى adalah Pencipta seluruh alam semesta ini. Bintang-bintang dan semua benda-benda di langit, manusia dan seluruh makhluk itu pada hakekatnya adalah ciptaan Allooh سبحانه وتعالى. Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS Asy Syuuro (42) ayat 11:

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجاً يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

Artinya:
“(Allooh) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Juga firman-Nya dalam QS. Al An’aam (6) ayat 95-99:

إِنَّ اللّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ اللّهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ ﴿٩٥﴾ فَالِقُ الإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَناً وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَاناً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿٩٦﴾ وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿٩٧﴾ وَهُوَ الَّذِيَ أَنشَأَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ قَدْ فَصَّلْنَا الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ ﴿٩٨﴾ وَهُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِراً نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبّاً مُّتَرَاكِباً وَمِنَ النَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهاً وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ انظُرُواْ إِلِى ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ إِنَّ فِي ذَلِكُمْ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٩٩﴾

Artinya:
(95) Sesungguhnya Allooh menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allooh, maka mengapa kamu masih berpaling?
(96) Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allooh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(97) Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

(98) Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.
(99) Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan,maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau,Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur,dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya.Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allooh) bagi orang-orang yang beriman.”
Lalu Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al An’aam (6) ayat 102-103 bahwa:

ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ ﴿١٠٢﴾ لاَّ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ ﴿١٠٣﴾

Artinya:
(102) (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allooh Robb-mu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.
(103) Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
Allooh سبحانه وتعالى lah Pencipta segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, kemudian dalam QS. Al An’aam (6) ayat 103 diatas, Allooh سبحانه وتعالى menegaskan bahwa Allooh سبحانه وتعالى itu tidak dapat dicapai dengan penglihatan mata manusia. Namun orang-orang Yahudi dengan ajaran Kabbala-nya berkeras untuk menjadikan agar tuhan itu dapat dilihat oleh indera mata mereka.

Bahkan akibat pengaruh dari paganisme Mesir Kuno yang meyakini bahwa materi itu selalu ada, dan menolak bahwa materi itu diciptakan oleh Allooh سبحانه وتعالى dari ketiadaan, maka dalam ajaran Kabbala ini pun mereka menyatakan bahwa manusia itu tidak diciptakan oleh Allooh سبحانه وتعالى, tetapi manusia itu lah yang bertanggungjawab untuk mengatur keberadaan mereka sendiri. Hal ini adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Lance S. Owens dalam tulisannya “Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection” sebagai berikut:
“Citra Tuhan yang kompleks… juga dilukiskan oleh Kabbalah memiliki sebuah bentuk yang uniter, antropomorfik. Menurut sebuah resensi Kabbalistik, Tuhan adalah Adam Kadmon: Manusia purba atau bentuk pola dasar pertama manusia. Manusia berbagi dengan Tuhan, baik kilauan cahaya ketuhanan yang hakiki dan tak diciptakan, juga bentuk yang organik dan kompleks. Persamaan aneh tentang Adam sebagai Tuhan didukung oleh sebuah sandi Kabbalah: nilai numeris dari nama Adam dan Jehovah dalam bahasa Ibrani (Tetragrammaton, Yod he vavhe) adalah sama-sama 45. Jadi, dalam penafsiran Kabbalah, Jehovah sama dengan Adam: Adam adalah Tuhan. Dengan penegasan ini datanglah pernyataan bahwa semua manusia dalam perwujudan tertinggi menyerupai Tuhan.”
(Lance S. Owens, Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection, Dialogue: A Journal of MormonThought, Vol. 27, No. 3, Fall 1994, hal. 117-194)

Apabila diteliti lebih lanjut, maka ajaran Kabbala ini pada dasarnya adalah mengarahkan manusia kepada materialisme dan humanisme sekuler.

Didalam ajaran Kabbala, Iblis disebut sebagai Lucifer (Cahaya atau Pencerahan). Hal ini berkaitan dengan kepercayaan mereka bahwa kekuasaan itu berasal dari cahaya, api dan matahari yang merupakan perlambang Iblis.

Menurut David Livingstone (seorang sejarawan asal Kanada yang masuk Islam pada tahun 1992), ia menulis sebuah buku berjudul “Surrendering Islam”, dimana didalamnya ia menjelaskan bahwa tuhan dari Kabbala itu adalah Lucifer. Kabbala itu didasari oleh mitologi pagan kuno yang bermula dari kisah seorang dewa imajinatif yang menciptakan alam semesta, dan dewa perampas Lucifer yang kemudian mengalahkannya. Lucifer itu datang untuk menggantikannya memerintah alam semesta. Lucifer adalah keturunan dewa – dewi. Tetapi anak dewa ini juga mengawini ibunya sendiri. Anak dewa ini diidentifikasikan dengan Matahari sementara sang dewi dikenal dengan planet Venus, bintang yang pertama kali terlihat saat matahari terbit.

“Pada dasarnya, dewa dan dewi itu dipandang sebagai dua aspek dari dewa tunggal.” Livingstone menulis, “Dengan demikian, nama lain untuk syaithoon adalah “Prince of the Dawn (Pangeran Fajar)” atau “Son of the Dawn (Anak Fajar)”.”
Disinilah hikmahnya mengapa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم menjadikan waktu ketika matahari terbit dan terbenam adalah waktu terlarang untuk melakukan sholat, karena pada saat itu adalah matahari berada diantara kedua tanduk syaithoon. Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 3009, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنهما, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:

إذا طلع حاجب الشمس فدعوا الصلاة حتى تبرز وإذا غاب حاجب الشمس فدعوا الصلاة حتى تغيب ولا تحينوا بصلاتكم طلوع الشمس ولا غروبها فإنها تطلع بين قرني شيطان أو الشيطان

Artinya:
“Jika terbit penutup matahari maka tinggalkanlah sholat sehingga matahari tampak jelas, dan jika terbenam tepi matahari maka tinggalkanlah sholat sehingga matahari tenggelam seluruhnya. Dan janganlah kalian sholat pada saat terbit matahari atau terbenam, sebab matahari itu terbit diantara dua tanduk syaithoon.”

Lucifer, dilambangkan sebagai kejahatan, dikenal sebagai “Dewa yang sekarat” karena setiap musim dingin ia meninggal dan turun ke neraka dimana disana ia memerintah roh-roh orang mati. Kabbalisme adalah pemuja seks yang terikat dengan siklus musim. Hal ini berkaitan dengan perkawinan inses dewa dan dewi dalam rangka untuk menentukan kesuburan.

Lucifer menuntut pengorbanan nyawa manusia. Ia harus diredakan kemarahannya untuk mencegah kejahatannya dan langsung melawan musuhnya. Pengorbanan yang paling jahat adalah pembantaian terhadap anak-anak.

David Livingstone menjelaskan: “(Pengorbanan anak ini) menjadi dasar pemuja setan ini seperti yang disembah di zaman dahulu di seluruh dunia. Ritus-ritus kematian dan kebangkitan meniru seperti apa yang dialami dewa (Lucifer). Peserta ritual meminum minuman keras dan tarian diiringi musik untuk mencapai keadaan ekstasi, atau kerasukan Jin (syaithoon) dimana mereka percaya bahwa mereka dapat mencapai kemampuan supranatural seperti merubah wujud (transformasi), kepandaian meramal (clairvoyance) dan kekuatan sihir lainnya. Dalam keadaan ini, mereka akan menyembelih seorang anak dan memakan daging serta meminum darahnya dengan tujuan agar supaya dewa bisa ber-reinkarnasi kedalam tubuh mereka.”

Seorang pembelot Illuminati bernama Svali, memberikan kesaksian bahwa praktek-praktek pengorbanan anak-anak masih terus berlangsung hingga hari ini:

Illuminati adalah sebuah kelompok yang mempunyai kepercayaan terhadap “Pencerahan-Enlightement”. Yaitu faham Luciferian, mereka mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa akar ajarannya adalah berasal dari kepercayaan mistik di zaman kuno semasa Babilonia, Mesir, dan Celtic Druidisme. Mereka mengambil apa yang “terbaik” menurut anggapannya dari praktek-praktek yang mendasari setiap ajaran tersebut, kemudian menggabungkan semuanya kedalam sebuah disiplin sihir yang betul-betul kuat. Banyak kelompok pemujaan ditingkat lokal memuja dewa-dewa masa lampau seperti “El”, “Baal”, dan “Ashtarte”, seperti juga “Isis dan Osiris” dan “Set”. “…. Saya (Svali) sungguh-sungguh mengetahui bahwa mereka ini mengajarkan dan mempraktekkan ajaran syaithoon yang jahat.” (http://www.savethemales.ca/)

David Livingstone mengatakan bahwa ritual ini biasanya termasuk pesta pora seks dimana dalam “Pernikahan Kudus” itu seorang imam dan pendeta berkedok dewa dan dewi; mereka kerasukan Jin dan melakukan hubungan seks dimana anak yang dilahirkannya akan menjadi “anak dewa” yang kemudian akan memerintah sebagai raja.

Kemudian Livingstone mengatakan bahwa hal ini merupakan ritual dasar pemuja syaithoon yang sekarang mendominasi dunia:
“Ini adalah kepercayaan rahasia yang sering disebut sebagai okultisme. Para pendukungnya telah memajukan rencana syaithoon untuk menciptakan Tatanan Dunia Baru (New World Order), dan penghapusan agama Islam..” (“Surrendering Islam”, hal. 11-13)

Betapa rusaknya ajaran Kabbala ini, karena sebagaimana dijelaskan oleh Livingstone maka seks (perzinaan, phedofilia, inses) dalam Kabbala itu digunakan untuk menurunkan martabat manusia dan menjadikan manusia seperti syaithoon. Dan ujung-ujungnya adalah mereka ingin menghapuskan Islam dari muka bumi serta membentuk suatu Tatanan Dunia Baru (New World Order) dibawah kekuasaan kelompok Illuminati dan mempercepat kedatangan Al Masiih Ad Dajjaal.

Kabbala adalah Doktrin Mistik Rahasia Yahudi dan Freemasonry
Menurut Kabbala, yang merupakan doktrin mistik rahasia orang-orang Yahudi dan organisasi Freemasonry, “Kejahatan dan bencana (adalah) faktor-faktor endemik dalam proses penciptaan. Tanpa kejahatan tidak mungkin ada yang baik, tanpa kerusakan, penciptaan tidak dapat terjadi …” – (Kabbalah: An Introduction to Jewish Mysticism, by Byron L. Sherwin, p. 72 72.)

Demikianlah pernyataan yang datang sendiri dari orang-orang Yahudi penganut ajaran Kabbala. Artinya, semua kekisruhan yang ada di bumi ini, kekacauan, peperangan dan segala kerusakan itu memang sengaja diciptakan oleh mereka, agar terlahir apa yang mereka sebut sebagai Era Baru, yakni suatu Tatanan Dunia Baru (New World Order) yang dipimpin oleh mereka. Oleh karena itu motto dari kelompok Illuminati adalah “Order out of Chaos (Orde Kekacauan)”.

Orang-orang Yahudi itu adalah perusak, hal ini pun adalah sebagaimana yang mereka katakan sendiri didalam buku “You Gentiles” halaman 155, yang ditulis oleh Maurice Samuel pada tahun 1924 sebagai berikut:
“Dalam segala hal, kami adalah perusak – bahkan dalam instrumen kehancuran yang kita kemudian mengubahnya menjadi suatu bentuk bantuan… [contoh kasus perang di Iraq—pent.] Kami orang Yahudi adalah perusak, yang akan tetap menjadi perusak untuk selama-lamanya. Tidak ada yang akan anda bisa lakukan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kita. Kita selamanya akan merusak karena kita menginginkan dunia untuk diri kita sendiri..”

Juga perhatikalah apa yang dikatakan oleh Marcus Ravage (penulis biografi Yahudi Rothschild) pada tahun 1928, dalam esainya yang berjudul “The Real Case Against the Jews” sebagai berikut:
“Anda belum mulai menghargai kedalaman sebenarnya dari kesalahan kita. Kami adalah penyusup. Kami adalah pengganggu. Kami adalah perusak prinsip-prinsip, korup, subversif . Kami telah mengambil alam dunia anda, cita-cita anda, takdir anda, dan bermain-main malapetaka dengan mereka. Kami berada dibalik peperangan, bukan hanya perang-perang besar yang terakhir, akan tetapi hampir di semua peperangan anda, bukan hanya revolusi Rusia akan tetapi di setiap revolusi besar lainnya dalam sejarah anda. Kami telah membawa perpecahan dan kebingungan serta frustrasi dalam kehidupan pribadi dan publik dunia. Kami masih terus akan melakukannya. Tidak seorang pun dapat memberitahu berapa lama lagi kami akan terus melakukannya.”- (The Century Magazine, January 1928, Vol. 115, No. 3, p. 346-350.)

Itulah berbagai pernyataan yang datang dari pihak mereka sendiri orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, bisa jadi maraknya pelecehan terhadap Islam di Indonesia dan di berbagai belahan dunia ini adalah hasil kerja dari kaki-tangan Zionis yang berusaha untuk menghancurkan Islam.
Ciri-ciri dari gerakan mereka adalah menebarkan propaganda mengenai pergerakan universal, sekulerisme, pluralisme, dan sebagainya. Disamping itu tidak mustahil mereka pun menebarkan berbagai cara untuk melecehkan ajaran Islam melalui “tangan-tangan” mereka yang lain seperti gerakan sufisme, kebatinan, kejawen dan lain-lain.

Waspadai Kebangkitan Ordo Illuminati dan Ajaran Kabbala Yahudi di Indonesia
Bahkan saat ini di Indonesia telah disinyalir adanya berbagai usaha untuk menghidupkan ajaran Kabbala, sihir (okultisme), serta ajaran Teosofi dengan berbagai organisasinya yakni Freemasonry Indonesia dan Ordo Illuminati Indonesia (Illuminati Order of Indonesia atau Indonesian Thelemic Order of The Illuminati), yang milisnya bernamakan Mayapada Prana, yang berisi ajakan untuk menjadi anggota mereka yang mereka sebut dengan istilah “Persaudaraan Pencerahan” beserta paket tawaran mereka untuk mempelajari Sihir (Magic, Witchcraft, Sorcery), Kabbala, Berhala (Paganism), Setanisme (Satanism), Tarot, Liberal (Free Thinker), Teosofi, Religion & Beliefs, New Age Movement, Meditasi dan Spiritualitas.

Berhati-hatilah wahai kaum Muslimin, karena milis tersebut adalah mengajarkan kesesatan dan kekufuran. Hendaknya setiap Muslim memiliki daya tangkal atau “imunisasi” diri yang kuat terhadap ajaran yang jelas-jelas sesat tersebut. Dikhawatirkan terutama generasi muda kaum Muslimin yang tidak tahu apa-apa, belajar Islam-nya pun belum seberapa, membaca Al Qur’an-nya pun belum benar, sumber Hadits yang shohiih pun belum diketahuinya, global struktur dienul Islam-nya pun belum lah paham; lalu mereka membaca tentang ajakan milis tersebut, kemudian terpukau oleh gaya bahasanya yang tampak memikat, maka bisa saja mereka bergabung kedalamnya.

Beberapa waktu lalu, juga diberitakan di media massa bahwa di tanah air kita ini (Indonesia) bahkan telah dibangun sebuah monumen Menorah Yahudi terbesar di seluruh dunia, yakni di Minahasa, Sulawesi Utara.



Posting Komentar

0 Komentar