Yerusalem Pusat Bumi?

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu ! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anak-nya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Adonai" (Matius 23:37-39). 


NAMA YERUSALEM
Kata "Yerusalem" disebut di dalam Kitab Suci sebanyak 774 kali. Walaupun arti namanya adalah "Kota Damai" namun dalam sejarahnya kota ini selamanya terlibat dengan peperangan dan kekacauan sampai hari ini. Tidak ada satu haripun nama Yerusalem absen dari pemberitaan media masa dunia. Anda dapat mengambil sembarang koran hari ini, nama Yerusalem pasti ada. Anda dapat mendengar berita dari bagian dunia manapun hari ini, nama Yerusalem pasti disebut-sebut. Gejala ini sama sekali bukan terjadi begitu saja, Kitab Suci telah menubuatkan begitu banyak hal tentang tidak adanya damai di Yerusalem sampai berakhirnya pemerintahan manusia di muka bumi ini. Yerusalem akan benar-benar menjadi kota damai pada masa pemerintahan Yeshua Hamasiah di dalam Kerajaan 1000 Tahun. Memang, kenyataan sejarah membuktikan bahwa tidak ada kota di dunia yang mempunyai riwayat konflik yang begitu panjang (selama 4000 tahun) selain Yerusalem. Menurut catatan sejarah, kota ini sejak awalnya memang bernama Yerusalem atau Orsaleem yang berarti "Kota Damai", kemudian karena bermacam-macam dialek bangsa-bangsa yang mendiaminya, kata itu berubah menjadi Yuroshalime, atau Yerushalayim, lalu menjadi Orshamam dan Herusulima, tetapi mempunyai arti yang sama: Kota Damai. Dan pada masa penjajahan Romawi (Kaisar Hardian) kota ini pernah berubah namanya menjadi Elia Capitolina yang berarti "Rumah Tuhan" (menunjuk kepada satu lokasi di puncak gunung Moriah). Di masa pendudukan Turki /Arab kota ini pernah disebut Al Quds atau Beit Al Maqdes, juga disebut Zahrat Al-mada'een yang berarti "Bunga Segala Kota". Tetapi saat ini kota itu kembali kepada sebutan awalnya sesuai apa yang tertulis dalam Kitab Suci, yaitu YERUSALEM atau YERUSHALAYIM.

Dari perubahan-perubahan nama atau sebutan tersebut dapat kita ketahui bahwa Yerusalem memang sejak awalnya telah menjadi ajang perebutan dan sumber konflik global. Apa sebabnya kota Yerusalem menjadi begitu penting untuk diperebutkan dan diduduki dari zaman ke zaman? Ada hal-hal yang bernilai spiritual religius menyelubungi keberadaan Yerusalem, terutama di dalam statusnya sebagai Pusat Bumi dihadapan Tuhan (bd. materi study: Yerusalem Pusat Bumi). Seratus tahun yang lalu hanya ada 24.000 orang Yahudi di Palestina, tahun 1972 menjadi 3.124.000, tahun 1978 meningkat menjadi 3.689.000, tahun 1990 sudah mendekati angka 5 juta jiwa dan tahun 2000 populasi penduduk Israel lebih dari 6 juta jiwa. Sedangkan populasi manusia di kota Yerusalem sendiri tidak kurang dari 2 juta jiwa dewasa ini. Nyata kepada kita, bahwa peperangan dan konflik religius yang terus-menerus selama ribuan tahun di Yerusalem tidak mampu menghancurkan "Biji Mata Tuhan" ini. Bangsa Yahudi tetap eksis bahkan semakin berkembang kuat, dan mereka akan tetap mempertahankan eksistensi mereka di Yerusalem sampai kesudahan zaman walaupun dengan segala permasalahannya tentunya. Kitab Suci telah menubuatkan hal ini secara sangat spesifik.


MOUNT TEMPLE
Sebenarnya Yerusalem telah menjadi kota suci bagi orang Yahudi, orang Kristen, dan orang Islam. Bukit Bait Suci (Mount Temple) di puncak gunung Moriah merupakan lokasi terpenting dari keberadaan Yerusalem secara keseluruhan selama ribuan tahun. Lokasi itu pada awalnya adalah tempat dimana Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak. Ditempat itulah berdiri mezbah pertama di dalam dimensi perjanjian Tuhan, yang oleh Abraham didedikasikan kepada YAHWEH ADONAI ELOHIM.

Ketika Abraham meninggalkan lokasi itu untuk bermigrasi ke Mesir, maka orang Yebus mengambil alih lokasi tersebut dengan mendirikan tempat pengirikan dan pemukiman. Pada saat Israel diperintah oleh Raja Daud, lokasi pengirikan Araunah, raja orang Yebus tersebut dibeli oleh Raja Daud (seharga 300 syikal perak) yaitu sekitar tahun 1000 sM. Di lokasi itu kemudian Raja Salomo, atas perintah Tuhan, mendirikan Bait Suci pertama, dikenal sebagai Solomon Temple, yang menjadi pusat kehidupan religius orang Yahudi. Bait Suci Pertama tersebut kemudian dihancurkan oleh Raja Babel, Nebukadnezar, sekitar tahun 586 sM. Seluruh Israel kemudian berada dibawah kerajaan Babelonia, dan orang Yahudi menjadi budak di Babel selama 70 tahun. Renovasi kembali bait Suci terjadi sekitar tahun 516 sM kemudian hancur kembali oleh begitu banyak sebab (alami, politik, dan pemberontakan). Pembangunan Bait Suci Kedua terjadi beberapa saat sebelum pergantian millennium dibawah Raja Herodes I dan II (imperium Romawi). Pada masa Bait Suci kedua inilah Tuhan Yeshua Hamasiah hidup sebagai manusia dan menubuatkan keruntuhan Bait Suci Kedua. Terjadi pada periode berikutnya, kota Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi dibawah pimpinan Jenderal Titus pada tahun 70 M dan Bait Suci Kedua ikut dihancurkan seluruhnya, nubuatan digenapi, tidak ada satu batupun berdiri diatas batu yang lain, semuanya rata dengan tanah. Sampai sekitar tahun 129 M diatas reruntuhan Bait Suci tersebut orang Romawi mendirikan The Temple Of Jupiter tempat penyembahan tiga dewa utama (Tricameron) mereka, yaitu Yupiter, Yuno, dan Minerva.


ZAMAN BANGSA-BANGSA
Penjajahan Romawi (Kaisar Constantine) ditandai oleh pembangunan gereja Holy Sepulchre tahun 335 M tepat diatas lokasi yang diperkirakan sebagai makam Yeshua Hamasiah (Golgotha). Pemerintahan Muslim dimulai pada tahun 637 dan di simbolkan oleh pembangunan Dome of The Rock atau Mesjid Umar tahun 691 tepat diatas lokasi Bait Suci. Bersama mesjid Al Aqsa yang dibangun sesaat sebelumnya, keduanya menjadi mesjid suci agama Islam ketiga di dunia (setelah Mekah dan Medinah). Kemudian Tentara Salib mengontrol kota Yerusalem dari tahun 1099 sampai 1187, dan selanjutnya kota Yerusalem jatuh ke tangan Sultan Saladin. Disusul kemudian oleh Sultan Ottoman dari Turki yang memenangkan Palestina tahun 1516, dilanjutkan oleh Sultan Suleiman yang membangun kembali tembok kota Yerusalem di tahun 1538, tetap di lokasi tembok kota tua dengan penambahan-penambahan dibeberapa bagian. Selama Perang Dunia I Inggris mengambil alih Yerusalem (1917) dan menetapkan kota itu di dalam "The Palestine Mandate" dari tahun 1922 sampai 1948. Ketika kemerdekaan negara Israel Raya dideklarasikan tahun 1948, kota Yerusalem Timur masih menjadi wilayah Yordania. Seluruh Yerusalem direbut Israel tahun 1967 dan 1973 kemudian di deklarasikan menjadi ibukota Israel sesuai dengan keputusan tahun 1950 (realisasinya terjadi tahun 1998). Selama Perang Enam Hari di tahun 1967 itu, seluruh Yerusalem termasuk sektor-sektor Arab disekitarnya diambil alih oleh Israel yang mengulangi deklarasinya bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Dan sampai dengan hari ini kota Yerusalem tetap merupakan kota yang unik karena memiliki sejarah penting dari tiga agama (Yahudi, Kristen, dan Islam) yang membuatnya menjadi obyek pertentangan antar agama dan etnik, yang penyelesaiannya tampak berada diluar jangkauan manusia siapapun dia sampai kedatangan Yeshua Hamasiah. Semua tertulis di dalam Kitab Suci.


NEGARA ISRAEL MERDEKA
Tahun 1948 Inggris sebagai pemegang otoritas tanah Palestina tiba-tiba menyatakan tidak bertanggung jawab lagi atas seluruh Palestina yang dikuasakan kepadanya oleh Liga Bangsa-Bangsa yang telah bubar. Perjuangan bangsa Yahudi untuk merdeka dimulai. Tanggal 14 Mei 1948 David Ben Gurion membacakan Deklarasi Kemerdekaan Israel, berisi peresmian berdirinya negara Israel Merdeka dengan wilayah seluas 8000 mil persegi (de- jure), mencakup seluruh Tanah Palestina. Sejak itu, secara politis Israel menjadi fokus utama seluruh dunia. Bahkan berdirinya negara Israel ini merupakan penggenapan nubuatan para nabi tentang "pohon Ara yang bertunas" sangat mengherankan dunia politik, tetapi yang dinanti-nantikan oleh banyak orang Kristen yang mengerti, karena menjadi pertanda yang nyata bahwa kita sedang hidup di ujung dari akhir zaman. Satu fakta sejarah manusia yang paling mengherankan, yaitu bersatunya kembali bangsa Yahudi sebagai suatu negara di Tanah Kanaan. Israel hanya pernah menjadi negara merdeka di zaman Raja Saul, Raja Daud, dan Raja Salomo sebelum akhirnya pecah menjadi Yehuda dan Israel, dan selanjutnya Israel selalu berada dibawah penjajahan negara-negara lain selama lebih dari 2500 tahun. Sejarah juga mencatat tahun 722 sM Samaria dihancurkan dan Kerajaan Yehuda dirampas oleh Asyur. Tahun 600-an sM sisa Israel diangkut ke Babel sebagai budak. Dan sejak tahun 175 sM Kerajaan Romawi mulai menguasai seluruh Israel bahkan menguasai seluruh Asia kecil di tahun-tahun kemudian. Kaisar Hardian menjadikan Yerusalem sebagai kota Romawi dan mendirikan begitu banyak kuil dan mezbah bagi dewa-dewanya. Pada periode berikutnya sejarah dunia kemudian mencatat begitu banyak peperangan memperebutkan kota Yerusalem sampai kepada kemerdekaan Israel tahun 1948. Periode Perang Salib (pergantian millennium pertama) yang penting untuk dicatat karena periode ini membawa Yerusalem kepada penguasaan Katolik Roma, Turki, Arab, dan negara-negara lain silih berganti sampai kepada kemerdekaannya yang merubah peta politik dunia. Sejarah mencatat bahwa lebih dari 2500 tahun Negara Israel Raya"menghilang" dari peta dunia, dan tiba-tiba secara ajaib hadir kembali.


PERGERAKAN YAHUDI
Kebangkitan pertama bangsa Yahudi tercatat pada tahun 1897 ketika Kongres Zionis pertama diadakan di Bassel, Swiss. Pemimpinnya adalah Theodore Herzl, dan targetnya adalah "menciptakan bagi bangsa Yahudi suatu rumah di Palestina yang dijamin oleh hukum". Kebangkitan kedua tercatat tahun 1917 ketika seorang Yahudi yang menjadi Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur J. Balfour, mengeluarkan Deklarasi Balfour tanggal 2 November 1917. Deklarasi itu menyatakan persetujuan Inggris untuk menetapkan tempat tinggal bangsa Yahudi di Palestina. Deklarasi ini memberikan kesempatan kepada Zionisme untuk mempunyai hak tinggal di Palestina. Akibatnya terjadi pemulangan besar-besaran orang Yahudi dari diaspora-nya di berbagai bangsa di dunia, menuju Palestina. Hal itu memunculkan tekanan-tekanan politik dari negara-negara Arab dan menjadi sumber konflik yang terus menerus terutama sejak terbentuknya Liga Arab tahun 1945. Klimaksnya, pada 29 November 1947 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan usulan pembagian Tanah Palestina menjadi negara Yahudi (Israel) dan negara Arab (Palestina) dan menjadikan kota Yerusalem sebagai kota Internasional di bawah kekuasaan PBB. Dan Arab menolak usulan tersebut.


YERUSALEM DIBAGI DUA
Seketika setelah Inggris melepaskan pengawasannya atas Israel melalui Deklarasi Balfour dan pernyataan kemerdekaan Israel, pecahlah perang terbuka selama 25 tahun antara Israel dan Arab di Palestina. Kemenangan diraih bangsa Yahudi dengan merebut seluruh bagian kota Yerusalem tahun 1967-1973. Sebelumnya Yerusalem dibagi dua, bagian Barat dikuasai Israel dan bagian Timur (termasuk kota tua yang bertembok) dikuasai bersama oleh Yordania dan Syria sampai Israel menguasai seluruhnya. Terjadi gencatan senjata sejak saat itu.

Sejak 1973 Yerusalem dipersatukan dibawah pengawasan Israel dengan pemberian otonomi khusus kepada Palestina di beberapa "kantong" masyarakat Palestina, termasuk pemberian hak dan kuasa untuk menjalankan ibadah di mesjid Al-Aqsa dan mesjid Umar (Dome of The Rock) dibawah pengawasan Israel. Sementara bagian lain dari Bukit Bait Suci, yaitu Tembok Ratapan tertutup untuk aktivitas Moslem. Daerah Bukit Bait Suci ini kemudian tercatat sebagai daerah yang paling sensitif di dunia bahkan sampai hari ini. Sejarah mencatat bahwa sejak saat itu tidak ada satu kekuatanpun mampu merebut kembali milik pusaka bangsa Yahudi ini, bagi yang mencobanya, seperti ada tertulis, akan terluka parah.

"Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa disekeliling menjadi pening ….. Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah" (Zakaria 12:2-3).


PUSAT DUNIAKAH?
Kitab Suci menubuatkan bahwa Yerusalem akan menjadi ibukota bumi dimasa datang, tepatnya pada periode tujuh tahun tribulation, khususnya pada tiga setengah tahun yang kedua. Antikris dan tentara Uni Eropa akan menduduki Yerusalem melalui perjanjian yang dibuatnya dengan Israel (Daniel 9:27). Ia akan menduduki dan menajiskan Bait Suci (2 Tesalonika 2:4), selanjutnya Antikris akan memerintah seluruh dunia dari Yerusalem (Wahyu 13:7-8) setelah sebelumnya ia membunuh dua saksi Tuhan yang merupakan ancaman bagi dunia baru yang dipimpinnya (Wahyu 11:7-8). Kepadanya diberikan waktu tiga setengah tahun untuk menguasai seluruh dunia dengan memunculkan seluruh kekuatan dari tritunggal setan (Iblis-Antikris-Nabi Palsu) serta system Babel-nya. Kota Yerusalem menjadi ibukota bumi dibawah penguasaan Antikris (bd. materi study: Uni Eropa; Antikris; Invasi atas Israel).

Di akhir masa tujuh tahun itu Tuhan Yeshua Hamasiah akan datang kembali dengan menginjakkan kakinya di Bukit Zaitun. Ia akan mengalahkan dan sekaligus memenjarakan trinitas setan dengan seluruh pengikutnya di jurang maut. Selanjutnya Ia menyatakan keberadaan Kerajaan 1000 Tahun dimana Ia memerintah bumi ini dari Yerusalem selama 1000 tahun. Kali ini kota Yerusalem benar-benar menggenapi namanya sendiri sebagai kota damai. Yeshua Hamasiah memerintah dunia sebagai Raja atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan.

"AKAN TERJADI PADA HARI-HARI YANG TERAKHIR : gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun kesana" (Yesaya 2:2; Mikha 4:1).

Memang menarik untuk membayangkan kota Yerusalem masa depan sebagai ibukota dunia dari dua masa pemerintahan yang berbeda, yaitu masa 3,5 tahun masa pemerintahan Anti-kris si penguasa dunia yang akan dilenyapkan, dan masa 1000 tahun pemerintahan Tuhan Pencipta dunia dan segala isinya. Semua itu telah tertulis di dalam Kitab Suci, dan penggenapannya hanya sesaat lagi. Kita merindukan dan menanti-nantikan saatnya dimana segala pemerintahan ditaklukkan dibawah kaki-Nya, dan Yerusalem akan penuh dengan kemuliaan-Nya. Masalahnya bagi kita adalah bahwa kota itu hanya berhak dimasuki oleh mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba Yeshua Hamasiah. Apakah namamu tertulis? Hanya tinggal sedikit waktu lagi bagi kita untuk sungguh-sungguh mengenal Dia, memegang perintah-Nya dan melakukannya sehingga nama kita tercatat atau tetap tercatat di dalam kitab kehidupan. Bagaimanapun, Yerusalem sedang berbenah diri menggenapi statusnya sebagai Ibukota Bumi. Kedatangan Yesus a.s sudah dekat…! .


YERUSALEM TITIK PUSAT BUMI
Melalui Yehezkiel 38 Tuhan mengisyaratkan bahwa Yerusalem adalah titik pusat bumi, midst of the land, the most important place in the world, the crossroads of the world, the middle of the earth, the center of the earth, the center of the land. Dan lokasi titik nol-nya ada di gunung Moriah, tempat dimana Bait Suci pernah berdiri, yaitu diatas batu karang besar tempat Abraham mempersembahkan Ishak atas perintah Tuhan. Ketika itulah Tuhan menyatakan dirinya sebagai Yehova Jireh (Tuhan yang menyediakan), menyediakan Yeshua Hamasiah bagi penebusan manusia. Abraham mewakili Tuhan untuk melakukan tindakan profetik yang menjadi landasan iman bagi karya salib Hamasiah yang menebus dosa dunia. Dan langkah iman untuk pendamaian dunia ini dimeteraikan dengan darah anak domba (pengganti Ishak) tepat di lokasi titik pusat bumi bagi pendamaian semua manusia di dalam Darah Yeshua Hamasiah. Dari titik Pusat Bumi inilah Tuhan membentuk 12 Wilayah Bangsa-bangsa sebagai jalan keselamatan (Ulangan 32:8) dengan Yerusalem sebagai pintu gerbang hulu-nya. Inilah peta bangsa-bangsa dimata Tuhan, yaitu batas-batas tempat kediaman the gentiles (KIS 17:26) yang sudah ditetapkan-Nya sendiri (bukan batas-batas lokasi territorial negara-negara yang di buat oleh Iblis dan setan-setannya melalui ikatan-ikatan territorial mereka). Wilayah territorial Indonesia ada di dalam gambar tangan, jelas bukan gambar tangan Tuhan sejak mulanya. Di peta Wilayah Bangsa-bangsa negeri ini adalah bagian hilir dari gerbang Alfa dan Omega yang memiliki nilai strategis dan sangat penting bagi para penginjil.

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu ! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anak-nya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Adonai" (Matius 23:37-39). 

Benarkah Yerusalem Pusat Bumi Nabi-nabi-nya sendiri dibunuh oleh bangsa yahudi (bani Israel). 

Bani Israel juga menghina rasul mereka, yang dapat dilihat melalui kisah sapi seperti dalam surah al-Baqarah: “Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata; apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan...”

Bani Israel juga menghina rasul mereka, yang dapat dilihat melalui kisah sapi seperti dalam surah al-Baqarah: “Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata; apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan...”

Sifat-sifat Bani Israel digambarkan di dalam Al-Qur'an sebagian besar sebagai manusia yang keras kepala, membangkang, pesimis, tamak terhadap dunia, pengecut, suka menghina, mengolok-olok nabi, seperti dalam surah Al-Ahzab: 69. Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa". (Al-Ahzab: 69)

Telah ditunjukkan beberapa mukjizat oleh para nabi Musa, Isa dan lainya. Mereka tetap tidak mengakui tentang kebenaran ajaran yang dibawa oleh para nabinya. Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Bani Israel, bahkan nabi-nabi mereka, seperti Zakariyya dan Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Isa dan bangga atas usahanya.

Semasa Yusuf memiliki kekuasaan di Mesir, Bani Israel berkembang dari tujuh puluh orang menjadi tiga juta orang. Di antara mereka terdapat ratusan ribu orang Yahudi dari keturunan Yahuda yang rata-rata berotak cerdas tetapi sebagian besar dari bangsa ini memiliki watak buruk seperti, kikir, sombong, keduniaan, berkeinginan menguasai bangsa lain, ashabiyah (fanatis), kejam dan sebagainya.



Posting Komentar

0 Komentar