Kerinduan Umat Islam Akan Munculnya Al Mahdi


Kaum Muslimin di zaman dekat-dekat kiamat ini semakin sering memperbincangkan Imam Mahdi seperti rindu akan segera munculnya sang Imam. Di tengah ketidak-adilan, keculasan dan manipulasi kejam para pemimpin dunia saat ini yang dimainkan kaum Yahudi dengan meminjam tangan Paman Sam (Amerika) dan dibantu kroni-kroninya seperti Arab saudi, Qatar,  Kuwait, Turki, Yordania dll, sehingga dengan itu Umat Islam di sebagian belahan dunia Timur Tengah  menjadi korban tewas dan menderita berkepanjangan. Di mulai dari muslim Iraq, Afganistan, Libya, Mesir dan sekarang Suriah yang masih terus bergolak.

Khususnya di Suriah, negeri yang pernah dido’akan Nabi Saw sebagai negeri yang barokah itu pun masih terus menjadi ajang pembunuhan kaum muslimin secara besar-besaran. Gedung-gedung dan rumah-rumah penduduk hancur, meranggas dan hangus bagai kebun kurma disambar petir. Tentunya ini mengakibatkan penderitaan panjang ke depan seusai perang seandainya perang segera berakhir.

Selama masa perang Suriah di kota-kota seperti Aleppo, Homs, al Qusyair, banyak penduduk sipil menjadi korban ditembak, dipancung atau  digorok lehernya dengan alasan penegakan syari’at Islam. Sebenarnya bukan semata-mata alasan penegakan Syri’at Islam, tetapi di balik itu yang mendasarinya adalah sentimen sektarian Syi’ah–Sunni (yang ditunggangi Wahabi atau Wahabi berkedok Sunni). Semuanya akibat ulah licik Zionis Yahudi yang Mengadu Domba sesama umat Islam di Suriah.



Berawal dari Issu kekejaman Presiden Assad yang membantai kaum Sunni yang disebarkan melalui media massa, membuat Umat Islam seluruh dunia marah lalu ramai-ramai berangkat “berjihad” ke Suriah. Setelah bertempur selama dua tahun dan FSA  “Mujahidin” tak kunjung memenangkan pertempuran melawan presiden Assad (yang kini dibantu rakyat Suriah), akhirnya kebohongan-kebohongan mulai terkuak. Yang intinya adalah ternyata di balik kisruh berdarah-darah itu adalah akibat permainan tangan-tangan Zionis Yahudi.
 
(Video Pembayaran Gaji Pertama untuk FSA Mujahidin dengan Uang Dollar) 
 
Ada 7000 lebih “Mujahidin Asing” tewas di Suriah dan Warga Arab saudi sebanayak 729 orang tewas, sedangkan warga Indonesia sebanyak 55 orang tewas di tangan Tentara Suriah.

Kekuatiran akan terus berlanjutnya penderitaan umat Islam di seluruh negeri Islam itulah umat Islam mejadi semakin rindu akan kehadiran Imam Mahhdi dan siap berbai’at menjadi tentara atau pengikut setia.

Secara pasti tentunya kita tidak tahu kapan munculnya Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu tersebut, tetapi sebelum sang Imam Mahdi benar-benar muncul pada saatnya nanti, ada baiknya kita mengenal sedikit sosok Imam Mahdi berdasar hadits-hadits Nabi berikut ini, disampaikan oleh ustadz Sya’roni As Samfuriy. Selamat menyimak semoga bermanfaat.


 
SEKELUMIT TENTANG IMAM MAHDI

Oleh : Sya’roni As Samfuriy

Merujuk kepada kitab-kitab para ulama Islam yang mu’tabar dan diakui keshahihannya, diantara kitab-kitab tersebut ialah al-Hawi li al-Fatawi karangan Imam as-Suyuti, Mukhtashar fi al-Mahdi al-Muntadzar dan as-Sawaiq al-Mukhriqat karangan Ibnu Hajjar al-Haitami, at-Tawadhihu fi Tawaturi Ma Jaa fi al-Muntadziri Wa ad-Dajjal wa al-Masihi karangan al-‘Allamah asy-Syaukani, Ibraz al-Wahm al-Maknun min Kalam Ibni Khaldun karangan al-Muhaddits as-Sayyid Ahmad Shiddiq al-Ghumari dan banyak lagi kitab-kitab lainnya yang menerangkan secara jelas tanda-tanda dan sifat-sifat al-Mahdi sebagaimana yang disebutkan oleh hadits-hadits Rasulullah Saw.


a. Pertentangan Seputar Asal-usul Imam Mahdi

Kitab-kitab tersebut menerangkan bahwa nama al-Mahdi ialah Muhammad bin Abdullah dan bergelar Abu Abdillah. Menurut riwayat yang shahih al-Mahdi adalah keturunan Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib Ra. Sebagaimana tersebut dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya: “Telah berkata Ali sambil memandang putranya, Hasan: “Sesungguhnya Putraku ini ialah Sayyid sebagaimana yang telah dinamakan oleh Nabi Saw. Dari keturunannya akan lahir seorang lelaki yang namanya seperti nama Nabimu, menyerupai Rasulullah dalam perangai namun tidak dalam rupa dan bentuk.”

Hadits ini telah dishahihkan oleh para ulama seperti al-Manawi di dalam kitabnya al-Kabir, Ibnu Atsir dalam kitabnya an-Nihayah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalan kitabnya Gharib al-Hadits dan al-Manar al-Munif fi Shahihi wa adh-Dha’if, al-Muhaddits as-Sayyid Ahmad Shiddiq al-Ghumari di dalam kitabnya ‘Aqidat Ahl al-Islam fi Nuzul ‘Isa ‘Alihissalam dan selainnya.

Di dalam kitab Naqd al-Manqul, disebutkan bahwa lbnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan: “Kebanyakan hadits-hadits menunjukkan bahwa al-Mahdi adalah anak dari Sayyidina Hasan bin Ali.”

Abu Thahir Muhd Syamsul Haq dalam kitabnya ‘Aun al-Ma’bud bi Syarh Sunan Abi Dawud, menuliskan bahwa al-Hafidz Imanuddin mengatakan: “Hadits-hadits yang menerangkan tentang al-Mahdi menyatakan bahwa ia dari ahli bait Rasulullah Saw., dzurriyyat Fathimah dari anaknya Hasan bin Ali.” (‘Aun al-Ma’bud juz 2 halaman 374 dan 382).

Dalam kitab Hasyiyat as-Sabban halaman 137, menyatakan bahwa riwayat yang mengatakan al-Mahdi dari keturunan al-Husein adalah lemah. Dan juga di dalam kitab al-Iza’ah halaman 147, riwayat yang mengatakan al-Mahdi dari keturunan al-Husein bin Ali adalah dha’if.

Ada juga hadits-hadits yang menyatakan bahawa al-Mahdi dari keturunan al-Abbas bin Abdul Muththalib. Maka para ulama ahli hadits menyusun hadits yang berlawanan dengannya, yaitu hadits-hadits yang mengatakan al-Mahdi dari keturunan Sayyidina Hasan bin Ali adalah shahih sedangkan hadits yang mengatakan al-Mahdi dari keturunan al-Abbas dan al-Husein adalah dha’if. Inilah yang diambil oleh al-Hafidz Abul Hasan ad-Daruquthni.


b. Hadits-hadits Tentang Imam Mahdi

1. Dari Jabir bin Abdullah Ra. yang berkata: “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Senantiasa ada di kalangan umatku golongan yang berjuang di atas kebenaran, mereka senantiasa ada hingga hari kiamat. Kemudian turunlah Isa bin Maryam As. dari langit, dan berkatalah pemimpin mereka (Imam Mahdi): “Silakan menjadi imam shalat kami.” Namun Nabi Isa menjawab: “Tidak, sebagian kamu adalah kemuliaan Allah Swt. atas umat ini (umat Islam).” (HR. Muslim).

2. Dari Ali bin Abu Thalib bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Al-Mahdi itu dari ahlul bait, Allah membawa kebaikan dengannya dalam satu malam.” (HR. Imam Ahmad).

3. Dari Dzar dari Abdullah dari Nabi Saw. yang bersabda: “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku, namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan penganiayaan.” (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi).

4. Dari Abu Said al-Khudri Ra. berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Akan muncul dari umatku seorang lelaki yang menyeru dengan sunnahku, Allah menurunkan hujan dari langit untuknya, bumi mengeluarkan hasilnya dan darinya bumi dipenuhi dengan kedurjanaan dan kekejaman. Ia memerintah umat ini selama tujuh tahun dan akan berada di Baitul Maqdis.” (HR. ath-Thabarani).

5. Dari Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Al-Mahdi itu seorang lelaki dari cucuku, ia akan berperang atas sunnahku seperti aku berperang atas wahyu.” (HR. Na’im bin Hammad).

6. Dari Said bin al-Musayyab dari Ummu Salamah yang berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Al-Mahdi itu dari keturunanku dari anak cucu Fatimah.” (HR. Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, an-Nasa’i, ath-Thabarani dan al-Hakim).

7. “Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran) dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR. Muslim)

Di akhir zaman justru umat Islam berperang melawan Jazirah Arab (Saudi-Wahabi), kemudian melawan Persia (Iran-Syiah), kemudian melawan Rum (Eropa-Nasrani). Baru setelah itu melawan Dajjal dan antek-anteknya. Dan Allah akan memberi kemenangan kepada umat Islam.

Tidak terdapat hadits yang menyebut mengapa al-Mahdi dinamakan al-Mahdi, tetapi terdapat dua atsar sahabat dalam hal ini. Abdullah bin Syuzab berkata: “Dinamakan al-Mahdi karena ia menunjukkan satu gunung di negeri Syam. Ia mengeluarkan dari gua gunung tersebut lembaran-lembaran kitab Taurat. Al-Mahdi berhujjah melawan orang-orang Yahudi menggunakan kitab tersebut dan mereka akhirnya kalah. Maka salah satu kumpulan orang-orang Yahudi memeluk Islam.” (HR. al-Hafidz ad-Dani dalam Sunannya).

Ka’ab bin Alqamah berkata: “Dinamakan al-Mahdi karena ia menunjukkan pada suatu perkara yang telah hilang, dia mengeluarkan peti dari negeri Antakiah (peti berisi lembaran kitab Taurat dan lain-lain).” (HR. Na’im bin Hammad dalam kitabnya al-Fitan).

Al-Muhaddits as-Sayyid Ahmad Shiddiq al-Ghumari menerangkan di dalam kitabnya ‘Aqidat Ahl al-Islam fi Nuzul ‘Isa ‘Alihissalam bahwa al-Mahdi dilahirkan di Madinah al-Munawwarah serta dibesarkan di sana. Sebelum umat Islam berbai’at dengannya, terjadilah satu peperangan yang besar di antara penduduk Madinah dengan bala tentara asy-Syufiani. Dalam peperangan tersebut, penduduk Madinah mengalami kekalahan dan mereka lari bersama-sama al-Mahdi ke Makkah. Di Makkah datanglah orang dari berbagai negeri untuk berbai’at dengannya di suatu tempat antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.

“Tidak akan lenyap dunia ini hingga jazirah Arab dikuasai oleh seseorang dari keluargaku yang namanya menyamai namaku.” Dalam riwayat lain dari Abu Daud: “Namanya menyamai namaku dan nama ayahnya menyamai nama ayahku.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Dari Abdullah bin Mas’ud Ra. berkata bahwa Nabi Saw. bersabda: “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku, namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan penganiayaan.” (HR. Abu Daud dan ath-Thabarani).

Dari Abu Said al-Khudri Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Al-Mahdi itu dari keturunanku, dahinya lebar dan hidungnya mancung. Ia akan memimpin dunia dengan penuh kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedzaliman dan kecurangan. Ia memimpin selama 7 tahun.” (HR. Abu Dawud).

Wallahu a’lam



Posting Komentar

0 Komentar