Dimanakah Tempat Tinggalnya Jin?

Jin secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama Muhammad maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga rahasia itu.

“     ...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang (setelah nabi Muhammad SAW diutus menjadi rosul) barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)

Jin memang suatu mahluk yang hidup terpisah dengan manusia. Namun, ada hadist-hadist Rasulullah Muhammad SAW yang secara jelas menyebutkan bahwa di dunia ini ada tempat-tempat yang memang dijadikan tempat tinggal oleh jin. Apa saja?

1. Mendiami Mesjid

Nabi Muhammad bahwa bila masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang ada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadits bertanya kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang beliau ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan berkata, “Dia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.” (HR Abu Dawud dari hadits Ibnu 'Amr ra; hadits shahih)

2. Di tempat-tempat kotor seperti Toilet dan tempat sampah.

“Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
 

Kata muhtadhirah dalam hadits di atas maksudnya adalah dihadiri atau ditempati oleh jin (yahdiruhal jinn). Hanya saja, jin yang tinggal di tempat-tempat kotor seperti WC itu hanyalah jin kafir. Adapun jin muslim mereka tinggal di tempat-tempat bersih dan wangi.Oleh karena itu, setiap muslim disunnahkan setiap kali memasuki toilet atau WC untuk berdo’a: “bismillahirrahmanirrahim allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits“, karena dengan berdoa demikian, jin kafir itu tidak akan mengganggu kita sekaligus tidak akan dapat melihat aurat kita ketika mandi. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya:

“Dari Ali, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seseorang masuk WC kemudian berdoa: ” bismillahirrahmanirrahim “, maka mata jin akan tertutup dan tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Rasulullah Saw menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sebagai permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang diantara kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan." (HR. Abu Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).

3. Menempati suatu tempat.

Riwayat al-Baihaqi daripada Tsa'labah al-Khasyani, sabda Rasulullah s.a.w :

"Jin itu terdiri atas tiga jenis bentuk; satu jenis (spertiga) yang mempunyai sayap. Mereka terbang di udara. Satu jenis lagi (sepertiga lainnya) berupa ular dan anjing. Sedang satu jenis lagi (atau sepertiga lainnya lagi) adalah jin yang menempati (suatu tempat) dan berjalan (seperti manusia)" 


4. Menempati Rumah

- Dari Abu Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)

- Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, maka dia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)

Dari Abu Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)

5. Mendiami Pekuburan 

Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua tempat di bumi ini adalah masjid (dapat digunakan untuk shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Abu Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)

- Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.

6. Mendiami Pasar 

- Dari Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu mampu, janganlah engkau menjadi orang yang pertama kali masuk pasar dan terakhir kali keluar darinya, karena sesungguhnya pasar adalah medan peperangan setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)

7. Mendiami Kandang Ternak 

- Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan kalian shalat di tempat menderumnya unta.” (HR. At-Tirmizi no. 348)

- Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalatlah kalian di kandang kambing dan jangan shalat di kandang unta, sebab ia diciptakan dari setan.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad)

"Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat syaithan, shalatlah di kandang domba karena dia itu membawa berkah." (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dari Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang kami untuk melakukan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat menderumnya, karena ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Abu Dawud, No.184/493)

8. Mendiami Lembah 

Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: "Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan beliau lantas kamipun mencari beliau di lembah-lembah dan gang-gang. Kami mengatakan "Rasulullah SAW telah diculik." Maka kamipun tidur malam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba waktu pagi hari, tiba-tiba beliau datang dari arah Haro', maka kami mengatakan: "Ya Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) maka Rasulullah menjawab: "Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, maka akupun pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim, 1007)

Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa sebagaimana tercantum dalam hadits berikut: "Rasulullah Saw bersabda: "Kalau saja seseorang di antara kalian keluar rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq (Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari kejahatan makhluknya), maka ia tidak akan diganggu sedikitpun sejak ia berada di rumah itu sampai ia meninggalkannya". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)

9. Mendiami Lautan  

- Dari Jabir r.a. ia berkata: rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk membuat fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Maka siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan mereka". (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)

10. Mendiami Padang Pasir

Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin adalah tempat yang sepi, tetapi ada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di antara mereka ada juga yang hidup bersama manusia.

11.  Mendiami Lubang Dalam Tanah Seperti : Gua, ruangan dalam dalam tanah dsb

Dari Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang seseorang melakukan kencing di lubang. Meraka bertanya kepada Qatadah: "Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab: "Dikatakan, bahwasanya ia adalah tempat-tempat tinggal jin". (Abu Daud: 29)

12. Mendiami Tempat-tempat maksiat

- Anas bin Malik r.a. berkata, "Iblis telah bertanya pada Allah, katanya: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas." "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?" "Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."

13. Diantara tempat antara panas dan teduh

“Apabila salah seorang berada di tempat yang terbuka atau di tengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerak sehingga sebahagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebahagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri (meninggalkan tempat itu)”. (H.R. Abu Hurairah)

14.  Mendiami Tempat yang dianggap Keramat 
 
- Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah Khalid bin Walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, beliau menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: “Kembali, kamu belum melakukan apapun.” Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata ada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya ada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, sampai dia mati. Setelah diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Itulah Uzza”. (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)

15. Mendiami Tempat yang Sunyi

Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim, tempat hidupnya jin adalah tempat yang sepi, tetapi ada pula beberapa jin yang hidup di pulau-pulau tengah laut, padang pasir, tempat sampah atau tempat yang rusak dan di antara mereka ada juga yang hidup bersama manusia.


Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia. kita hanya dapat merasakan kehadirannya.

“ Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)     ”

Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah. Didalam Al-Quran melarang sama sekali kita meminta pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan berbicara dengan mereka. Ada juga sesetengah ahli agama yang tersilap bicara diatas nafsu mereka seperti mengatakan Jin memakan asap padahal perkara ini tidak disebut sama sekali didalam Al-Quran.


“ ...dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin 72:6)



Posting Komentar

0 Komentar