80% Yahudi Akan Tinggal di Israel Tahun 2090

Peneliti dalam sejarah Timur Tengah, Tal Pavel, general manager dari Institut “Midle Listernet” untuk penelitian internet dan ancaman strategis di Timur Tengah dan dunia Islam, dia bangga dengan isi dan substansi dari konferensi, yang fokus pada peperangan elektronik, dengan mempekerjakan pikiran manusia dalam merumuskan metode pencegahan dan perlindungan untuk sistem informasi, di mana tantangan semakin besar dengan meningkatnya ancaman.

Di tengah dominasi pembahasan peperangan elektronik dan makalah-makalah penelitian yang membannggakan otak Yahudi dalam pelayanan manusia dan perannya dalam inovasi ilmu pengetahuan, kedokteran dan revolusi informasi, tak nampak dalam agenda kerja-kerja dan agenda konflik antara kelompok-kelompok religius Yahudi. Para peneliti fokus pada impian Zionis dengan memaparkan orang-orang Yahudi sebagai sekuler yang beradab jauh dari ekstremisme dogmatis.

Rabbi Eliyahu Kaufman yang berafiliasi pada kelompok Haredim (aliran ultra-ortodoks), menyebut konferensi ini sebagai pengelakan dan penyesatan untuk mengalihkan perhatian pikiran dari hakikat proyek Zionis untuk merubah orang-orang Palestina menjadi minoritas di tanah air mereka sebagai awal untuk pengusiran mereka, dengan memperhatikan keberadaan mayoritas Yahudi di Palestina bersejarah dan menggambarkan Israel sebagai negara Yahudi sekuler yang beradab (modern).

Rabbi Kaufman mengungkapkan tentang kampanye yang dilakukan oleh gerakan Zionis bekerjasama dengan institusi Israel di seluruh dunia dengan membuat pribadi Yahudi Zionis sekuler dengan memberikan sifat Yahudi bagi sejumlah besar penduduk dan merekrut mereka ke Israel untuk menghadapi orang-orang Palestina dan Yahudi Haredim (ultra-ortodoks) yang anti-proyek dan ideologi Zionis. Dia menekankan bahwa proyek Zionis yang bertentangan dengan nasionalisme Arab telah gagal untuk mencapai tujuannya, dan visi yang diajukan oleh konferensi Peres akan gagal juga.

Dia berpendapat bahwa masa depan terancam oleh ledakan konflik agama Yahudi. Zionisme sekuler, meskipun tampaknya mulai unggul dengan usulannya tetapi mereka akan hilang, terutama dengan penurunan semangat para Zionis untuk berperang dan mempersiapkan diri untuk perang dan berkorban bagi Israel. Di tengah pemandangan yang berkabut dalam agama Yahudi, konferensi ini mengusulkan persepsi strategis untuk masa depan Yahudi yang dianggapnya “Tanah Israel” tanpa menyebutkan keberadaan rakyat Palestina. Di mana ketua agensi Yahudi Natan Sharansky meyakini bahwa fenomena permusuhan, semitisme dan fasisme terhadap kaum Yahudi akan meningkat. Menurutnya, pada tahun 2090, 80% orang Yahudi akan hidup di tanah Israel.



Posting Komentar

0 Komentar