Sebagaimana Allah memiliki Surga dan Neraka, maka Dajjal (sebagai pendusta yang mengaku-ngaku sebagai tuhan) juga memiliki sesuatu yang menyerupai surga dan neraka. Namun tentu saja surga dan neraka nya ini adalah surga dan neraka “ala / versi Dajjal”.
HR. Riwayat Muslim dari Hudzaifah, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku lebih tahu tentang apa yang akan dimiliki Dajjal daripada dia sendiri. Dia akan memiliki dua buah sungai yang mengalir. Salah satunya tampak dalam pandangan mata sebagai air putih. Sedang yang lain tampak dalam pandangan mata sebagai api yang berkobar-kobar. Jika seorang dari kamu sekalian mengalami, maka datanglah ke sungai yang tampaknya sebagai api, lalu pejamkan mata, sesudah itu tundukkan kepala, lalu minumlah, karena (apa yang tampak sebagai api itu) sebenarnya air sejuk. Dan sesungguhnya Dajjal itu terhapus sebelah matanya. Pada mata yang terhapus (picak) itu ada selaput tebal. Tertulis diantara kedua matanya “KAFIR” dan itu bisa dibaca oleh setiap mukmin, baik yang pandai menulis ataupun yang tidak”. [1]
Rasulullah bersabda, “Bersamanya (Dajjal) surga dan neraka, sesungguhnya surganya itu adalah neraka, dan nerakanya itu adalah surga.” – HR.Muslim, 2934, kitab Al-Fitan.
Dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Hudzaifah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Ia akan membawa air dan api, namun apinya itu adalah air dingin, dan airnya itu adalah api yang berkobar-kobar. Maka janganlah hal itu menghancurkan kalian”.
[1] Catatan :
- Surga dan Neraka Dajjal ini berada dikedua tepak tangannya. Pada tangan yang satu adalah surganya yang tampak bagaikan neraka, yaitu berupa air sungai yang kelihatan seperti api yang berkobar-kobar, padahal sebenarnya ia sebenarnya adalah sebuah air sungai yang sejuk.
- Ditangannya yang lain pula adalah nerakanya yang tampak bagaikan surga, yaitu sebuah sungai pula yang kelihatan serupa air putih yang sangat sejuk, padahal sebenarnya ia adalah api yang menyala-nyala.
- Dajjal membuat silap pandangan mata semua orang untuk memfitnah. Orang-orang akan banyak memilih sungai yang tampak seperti air putih yang ada ditangan kanannya, karena mereka mengira bila mereka memilih dan masuk ke sungai yang tampak penuh kobaran api itu, maka mereka akan terbakar. Padahal semua itu hanyalah merupakan tipuan Dajjal belaka. Dengan tertipunya orang-orang, maka mereka akan menjadi pengikut Dajjal.
- Rasulullah memperingatkan, apabila salah seorang dari umatnya menemui jaman ini, dan Dajjal memperlihatkan surga dan nerakanya, dan menyuruh orang-orang untuk memilih, maka datang lah (pilih lah) pada tangan kirinyanya yang membawa sungai dengan kobaran api itu, lalu pejamkan mata, tundukkan kepala dan masuklah kedalamnya dan minumlah airnya, karena sesungguhnya didalam kobaran api itu, yang sebenarnya adalah benar-benar air yang sejuk.
- Sedangkan pada tangan kanannya, yang tampak bagaikan air putih, apabila masuk kedalamnya, mereka akan menemui kobaran api yang menyala-nyala.
Dari Hudzaifah, bahwa Rasulullah bersabda, “Sungguh saya mengetahui apa yang dibawa oleh Dajjal, bersamanya dua sungai yang mengalir, salah satunya mata air dengan air putih, dan lainnya mata air dengan api yang menyala. Jika seseorang mengetahui hakekat yang sesungguhnya, maka ia akan mendatangi yang dilihatnya sebagai api yang menyala itu, maka ia pun masuk, lalu kepalanya mengangguk-angguk dan meminumnya, karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”. – HR.Muslim, 2934, Kitab Al-Fitan.
Dari Hudzaifah pula, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Dajjal akan keluar, dengan membawa air dan api. Adapun yang dilihat manusia sebagai air itu sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan yang dilihat manusia sebagai api sesungguhnya adalah air dingin yang tawar. Jika kalian mengetahui hal itu, maka masukilah yang kalian lihat sebagai api, karena api itu sesungguhnya adalah air tawar yang baik”. (HR.Muslim, 2935, Kitab Al-Fitan).
JALAN KESELAMATAN DARI FITNAH DAJJAL
Rasulullah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal ini.
1. Hal ini diajarkan dalam hadist-hadist shahih yang diriwayatkan tidak hanya dari satu jalur sanad saja, bahwa Rasulullah senantiasa meminta perlindungan dari fitnah Dajjal dalam sahalatnya, beliau menyuruh umatnya melakukan hal yang sama, yaitu dengan do’a : “Allahuma inni audzubika min azabi jahannam, wa min azabi qobri, wa min finnati mahya wa mammat, wa min syaril masihid Dajjal” yang artinya = “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari siksa jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Dajjal”. Do’a ini diucapkan pada saat shalat rakaat terakhir, setelah Attahiyat...(membaca dua kalimah syahadat) sebelum salam.
2. Rasulullah bersabda, “Diantara fitnahnya adalah, bersamanya surga dan neraka, nerakanya adalah surga, dan surganya adalah neraka. Maka barangsiapa yang diuji dalam nerakanya, mohonlah pertolongan Allah, dan bacalah permulaan surah Al-Kahfi (dalam hadist lain surah Al-Kahfi ayat 1-10)”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, shahih, Shahih Al-Jami’, 7875. –Dan HR. Riwayat Abu Daud dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menghafal 10 ayat (pertama) dari surah Al-Kahfi, maka dia akan terpelihara dari fitnah Dajjal”.
3. Tinggal di Makkah atau Madinah.
- HR.Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Dimulut-mulut jalan kota Madinah ada malaikat-malaikat, (sehingga kota ini tidak akan dimasuki wabah penyakit Dajjal”. HR.Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.
- HR.Riwayat Al-Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda, “Madinah tak kan dimasuki rasa takut terhadap si picak Dajjal (karena) pada waktu itu kota ini memiliki 7 pintu, dan masing-masing pintu dijaga 2 malaikat”. – HR. Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.
- HR.Riwayat At-Tirmidzi dari Anas, Rasulullah bersabda, “Dajjal akan datang ke Madinah ini, tetapi ia dapati kota ini dijaga para Malaikat. Oleh karena itu – insya Allah – kota ini takkan dimasuki wabah penyakit maupun Dajjal”.
- Hal itu tak lain karena kemuliaan kota tersebut. Keduanya merupakan tanah haram yang aman dari gangguan Dajjal. Ia hanya bisa datang diwilayah yang tidak subur dekat Madinah. Di kala itu (kala Dajjal datang), maka bergoncanglah kota Madinah 3 kali, Maka keluarlah (disebabkan oleh goncangan itu – maka dikeluarkanlah oleh bumi) siapapun yang berhati munafik, laki-laki dan perempuan. Sehingga kota Madinah pada waktu itu bersih dari segala kotoran. – Ibnu Katsir, 118.
FITNAH-FITNAH DAJJAL :
1. CEPAT BERPINDAH ANTARA SATU KOTA DENGAN KOTA LAINNYA
Diantara fitnah Dajjal adalah ia berjalan-jalan antara satu negara dengan negara lainnya scara sangat cepat.
HR.Riwayat Muslim, bahwa Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Wahai Rasulullah, bagaimana cepatnya Dajjal berjalan di bumi?”
Rasul menjawab, “Seperti hujan yang diiringi dengan angin kencang”. Karena itu, ia akan memasuki setiap negara dibumi kecuali Makkah dan Madinah.
2. LANGIT DAN BUMI MENURUTI PERINTAHNYA
Termasuk fitnah Dajjal adalah ia akan memerintahkan langit sehingga langit akan menurunkan hujan, memerintah bumi sehingga tumbuhlah tanaman, memanggil binatang ternak sehingga akan mengikutinya, dan memerintahkan reruntuhan untuk mengeluarkan harta karunnya yang terkubur sehingga permintaannya itu terkabul.
Rasulullah bersabda, “Ia akan mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk mengikutinya, beriman kepadanya, dan mereka pun menerima ajakannya itu. (sehingga sepeninggalnya, kaum itu hidup makmur), Ia memerintahkan langit sehingga turun hujan, dan memerintahkan bumi sehingga muncul tanam-tanaman, dan memerintahkan binatang ternak mereka untuk pergi ke penggembalaan mencari makanan, sehingga binatang ternak itu menghasilkan banyak susu. Kemudian ia memerintahkan kepada reruntuhan, ‘Keluarkanlah harta simpananmu’, maka simpanan itupun mengikutinya bagaikan sekumpulan lebah (maksudnya Harta-harta itupun bermunculan setiap kali ia perintahkan untuk keluar).
Kemudian dia pergi kepada suatu kaum lainnya, dan mengajak mereka untuk mengikutinya, tetapi mereka menolaknya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka, dan sepeninggalnya, kaum itu terlanda kelaparan dan kekeringan sehingga menderita”. – HR. Riwayat Muslim, 2137, Kitab Al-Fitan.
3. DIA LEBIH HINA DIHADAPAN ALLAH DARIPADA FITNAH YANG DILAKUKANNYA
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah, saya bertanya, “Wahai Rasulullah, orang-orang mengatakan bahwa Dajjal akan membawa gunung-gunung yang terbuat dari roti dan daging, serta sungai yang penuh dengan air”.
Rasulullah menjawab, “Apakah yang membahayakan kamu? Dia takkan membahayakan kamu. Dia lebih hina dihadapan Allah daripada semua itu”. – HR. Muslim, 2939, Kitab Al-Fitan
Imam An-Nawwawi berkata, “Qadhi berkata : Maksud dari ungkapan Rasulullah itu adalah bahwa Dajjal lebih hina dihadapan Allah daripada menjadikan apa yang telah diciptakan oleh Allah itu ditundukkan oleh tangan Dajjal, karena ingin menyesatkan kaum muslimin dan menumbuhkan keraguan dihati mereka. Tetapi fitnah Dajjal itu dimaksudkan (oleh Allah) agar orang-orang yang beriman semakin bertambah keimanannya, dan memperkokon hujjah dihadapan kaum kafir dan munafik. – Muslim bi Syarh An-Nawwawi, 18/98-99.
Tidak akan ada dalam alam semesta ini kecuali apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Apapun yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, sedangkan yang tidak dikehendaki oleh Allah tidak akan terjadi. Sehingga, meskipun Dajjal mampu menciptakan segala kemungkinan-kemungkinan ini, namun sebenarnya ia tidak mampu melakukan sesuatu selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Karena itu Nabi memberi komentar, “Dia lebih hina dihadapan Allah dari semua itu”.
Artinya, ia tidak akan mampu menghukumi sesuatu dalam kapasitasnya sebagai hamba, namun dia hanyalah fitnah yang pasti akan berlalu.
4. DAJJAL MEMINTA TOLONG KEPADA SETAN-SETAN
Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia akan berkata kepada seorang Badui, ‘Bagaimana pendapatmu jika saya membangkitkan kembali ayah dan ibumu yang telah mati, apakah engkau akan bersaksi bahwa saya adalah tuhanmu?’
Badui itu berkata, ‘Ya’.
Lalu dua orang setan berubah wujud menyerupai ayah dan ibunya, keduanya kemudian berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah dia, karena dia adalah tuhanmu’.
(Maka ikutlah Badui itu kepadanya (kepada Dajjal))”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.
5. MEMBUNUH SEORANG LELAKI KEMUDIAN MENGHIDUPKANNYA KEMBALI (DENGAN IZIN ALLAH)
(1) Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, suatu hari Rasulullah menyampaikan kepada kami pembahasan panjang mengenai Dajjal. Diantaranya yang disampaikan kepada kami adalah :
“Dia datang, diharamkan baginya untuk memasuki gerbang Madinah, pada akhirnya ia menuju ke sebagian tanah tandus didekat Madinah. Pada saat (ia sedang menyeru kepada orang-orang yang datang kepadanya) itu, seorang lelaki yang paling baik keluar menemuinya, seraya berkata, “Saya yakin engkau adalah Dajjal yang pernah dibicarakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”.
Dajjal menjawab dengan berkata kepada orang-orang, “Bagaimana pendapatmu (hai orang-orang) jika saya membunuh orang ini kemudian menghidupkannya kembali, apakah engkau masih meragukan (ketuhananku)??”
Orang-orang menjawab, “Tidak”.
Dajjal pun membunuh lelaki baik itu, kemudian menghidupkannya lagi. Ketika dihidupkan, lelaki itu berkata, “Demi Allah, tidak ada dalam jiwamu nurani yang lebih tajam dariku sekarang”. Karena itu Dajjal ingin membunuhnya (lagi), tetapi ia tidak mampu lagi untuk menghukuminya”. – HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan.
(2) Dalam Riwayat lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia menghukumi suatu jiwa kemudian membunuhnya, membelah jiwa itu dengan gergaji hingga terbelah menjadi 2 bagian, kemudian ia berkata, “Lihatlah kepada hambaku ini, saya telah membangkitkannya, tetapi ia mengaku memiliki Tuhan selainku”.
Kemudian Allah benar-benar membangkitkan hamba itu, dan Dajjal yang keji itu bertanya, “Siapakah Tuhanmu?”
Hamba itu menjawab, “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah, engkau Dajjal. Demi Allah, tidak ada nurani yang lebih tajam mengenalmu selain daripada (nurani)ku ini”. – HR.Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.
SYAHID YANG PALING AGUNG DISISI ALLAH AZZA WA JALLA.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dan seorang lelaki mukmin menghadapnya, maka pasuka Dajjal menemui lelaki ini seraya berkata, “Kemana kamu menyengaja pergi?”
Lelaki itu menjawab, “Saya menyengaja pergi menemui yang keluar ini (Dajjal)”.
Mereka berkata, “Mengapa engkau tidak mengimani tuhan kami?”
Lelaki itu menjawab, “Tuhan kami tidak samar (picak)”.
Mereka berkata, “Bunuhlah ia”. Tetapi masing-masing temannya berkata, “Bukankah tuhan kita (Dajjal) telah melarang kalian untuk membunuh seseorang selainnya?” (Dajjal -melarang pasukannya untuk membunuh seseorang, kecuali hanya dirinya lah yang boleh melakukan pembunuhan). Maka merekapun pergi menemui Dajjal melapor.
Tatkala lelaki mukmin itu melihatnya, ia berkata, “Wahai manusia, ini adalah Dajjal yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Lalu Dajjal memerintahkan, “Bawalah ia dan hajarlah”. Kemudian lelaki mukmin itu dipukuli punggung dan perutnya, Dajjal kembali bertanya, “Tidakkah engkau beriman juga kepadaku?”
Lelaki itu menjawab, “Engkau adalah pendusta”
Dajjal memerintahkan pasukannya itu menggergaji bagian-bagian tubuhnya sampai terpisah antara kedua kakinya. Kemudian Dajjal berjalan diantara 2 potongan tubuh itu, lalu berkata, “Bangkitlah”.
Maka Lelaki itupun bangkit berdiri, dan kembali ditanya, “Apakah engkau beriman kepadaku?”
Lelaki itu menjawab, “Tidaklah bertambah tentangmu kecuali nurani yang semakin tajam”.(Maksudnya, nurani lelaki itu semakin tajam dan yakin bahwa ia adalah Dajjal)
Kemudian lelaki mukmin itu berkata kepada orang-orang, “Wahai manusia, dia tidak akan memperlakukan demikian kepada seorangpun setelahku”.
Dajjal pun menangkapnya lagi untuk menyembelihnya, tetapi diantara leher sampai tulang selangkangnya terhalang oleh lapisan tembaga, sehingga Dajjal tak bisa menyembelihnya.
Maka Dajjal pun mengambil kedua tangan dan kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang menduga ia dilemparkan keneraka (oleh Dajjal), padahal (karena lemparan Dajjal itu) ternyata ia dilemparkan kedalam surga (oleh Allah).
Inilah manusia yang paling besar kesaksiannya dihadapan Tuhan semesta Alam dan Syahid paling agung disisi Allah Azza wa Jalla.” (HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan).
HR. Riwayat Muslim dari Hudzaifah, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku lebih tahu tentang apa yang akan dimiliki Dajjal daripada dia sendiri. Dia akan memiliki dua buah sungai yang mengalir. Salah satunya tampak dalam pandangan mata sebagai air putih. Sedang yang lain tampak dalam pandangan mata sebagai api yang berkobar-kobar. Jika seorang dari kamu sekalian mengalami, maka datanglah ke sungai yang tampaknya sebagai api, lalu pejamkan mata, sesudah itu tundukkan kepala, lalu minumlah, karena (apa yang tampak sebagai api itu) sebenarnya air sejuk. Dan sesungguhnya Dajjal itu terhapus sebelah matanya. Pada mata yang terhapus (picak) itu ada selaput tebal. Tertulis diantara kedua matanya “KAFIR” dan itu bisa dibaca oleh setiap mukmin, baik yang pandai menulis ataupun yang tidak”. [1]
Rasulullah bersabda, “Bersamanya (Dajjal) surga dan neraka, sesungguhnya surganya itu adalah neraka, dan nerakanya itu adalah surga.” – HR.Muslim, 2934, kitab Al-Fitan.
Dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Hudzaifah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Ia akan membawa air dan api, namun apinya itu adalah air dingin, dan airnya itu adalah api yang berkobar-kobar. Maka janganlah hal itu menghancurkan kalian”.
[1] Catatan :
- Surga dan Neraka Dajjal ini berada dikedua tepak tangannya. Pada tangan yang satu adalah surganya yang tampak bagaikan neraka, yaitu berupa air sungai yang kelihatan seperti api yang berkobar-kobar, padahal sebenarnya ia sebenarnya adalah sebuah air sungai yang sejuk.
- Ditangannya yang lain pula adalah nerakanya yang tampak bagaikan surga, yaitu sebuah sungai pula yang kelihatan serupa air putih yang sangat sejuk, padahal sebenarnya ia adalah api yang menyala-nyala.
- Dajjal membuat silap pandangan mata semua orang untuk memfitnah. Orang-orang akan banyak memilih sungai yang tampak seperti air putih yang ada ditangan kanannya, karena mereka mengira bila mereka memilih dan masuk ke sungai yang tampak penuh kobaran api itu, maka mereka akan terbakar. Padahal semua itu hanyalah merupakan tipuan Dajjal belaka. Dengan tertipunya orang-orang, maka mereka akan menjadi pengikut Dajjal.
- Rasulullah memperingatkan, apabila salah seorang dari umatnya menemui jaman ini, dan Dajjal memperlihatkan surga dan nerakanya, dan menyuruh orang-orang untuk memilih, maka datang lah (pilih lah) pada tangan kirinyanya yang membawa sungai dengan kobaran api itu, lalu pejamkan mata, tundukkan kepala dan masuklah kedalamnya dan minumlah airnya, karena sesungguhnya didalam kobaran api itu, yang sebenarnya adalah benar-benar air yang sejuk.
- Sedangkan pada tangan kanannya, yang tampak bagaikan air putih, apabila masuk kedalamnya, mereka akan menemui kobaran api yang menyala-nyala.
Dari Hudzaifah, bahwa Rasulullah bersabda, “Sungguh saya mengetahui apa yang dibawa oleh Dajjal, bersamanya dua sungai yang mengalir, salah satunya mata air dengan air putih, dan lainnya mata air dengan api yang menyala. Jika seseorang mengetahui hakekat yang sesungguhnya, maka ia akan mendatangi yang dilihatnya sebagai api yang menyala itu, maka ia pun masuk, lalu kepalanya mengangguk-angguk dan meminumnya, karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”. – HR.Muslim, 2934, Kitab Al-Fitan.
Dari Hudzaifah pula, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Dajjal akan keluar, dengan membawa air dan api. Adapun yang dilihat manusia sebagai air itu sebenarnya adalah api yang membakar, sedangkan yang dilihat manusia sebagai api sesungguhnya adalah air dingin yang tawar. Jika kalian mengetahui hal itu, maka masukilah yang kalian lihat sebagai api, karena api itu sesungguhnya adalah air tawar yang baik”. (HR.Muslim, 2935, Kitab Al-Fitan).
JALAN KESELAMATAN DARI FITNAH DAJJAL
Rasulullah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal ini.
1. Hal ini diajarkan dalam hadist-hadist shahih yang diriwayatkan tidak hanya dari satu jalur sanad saja, bahwa Rasulullah senantiasa meminta perlindungan dari fitnah Dajjal dalam sahalatnya, beliau menyuruh umatnya melakukan hal yang sama, yaitu dengan do’a : “Allahuma inni audzubika min azabi jahannam, wa min azabi qobri, wa min finnati mahya wa mammat, wa min syaril masihid Dajjal” yang artinya = “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari siksa jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Dajjal”. Do’a ini diucapkan pada saat shalat rakaat terakhir, setelah Attahiyat...(membaca dua kalimah syahadat) sebelum salam.
2. Rasulullah bersabda, “Diantara fitnahnya adalah, bersamanya surga dan neraka, nerakanya adalah surga, dan surganya adalah neraka. Maka barangsiapa yang diuji dalam nerakanya, mohonlah pertolongan Allah, dan bacalah permulaan surah Al-Kahfi (dalam hadist lain surah Al-Kahfi ayat 1-10)”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, shahih, Shahih Al-Jami’, 7875. –Dan HR. Riwayat Abu Daud dari Abu Darda’, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menghafal 10 ayat (pertama) dari surah Al-Kahfi, maka dia akan terpelihara dari fitnah Dajjal”.
3. Tinggal di Makkah atau Madinah.
- HR.Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, “Dimulut-mulut jalan kota Madinah ada malaikat-malaikat, (sehingga kota ini tidak akan dimasuki wabah penyakit Dajjal”. HR.Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.
- HR.Riwayat Al-Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda, “Madinah tak kan dimasuki rasa takut terhadap si picak Dajjal (karena) pada waktu itu kota ini memiliki 7 pintu, dan masing-masing pintu dijaga 2 malaikat”. – HR. Al-Bukhari 4/82; Muslim 1/389 dari Malik; Riwayat Ahmad no.7233, Ibnu Katsir dalam Jami’Al-Masanid 7/19.
- HR.Riwayat At-Tirmidzi dari Anas, Rasulullah bersabda, “Dajjal akan datang ke Madinah ini, tetapi ia dapati kota ini dijaga para Malaikat. Oleh karena itu – insya Allah – kota ini takkan dimasuki wabah penyakit maupun Dajjal”.
- Hal itu tak lain karena kemuliaan kota tersebut. Keduanya merupakan tanah haram yang aman dari gangguan Dajjal. Ia hanya bisa datang diwilayah yang tidak subur dekat Madinah. Di kala itu (kala Dajjal datang), maka bergoncanglah kota Madinah 3 kali, Maka keluarlah (disebabkan oleh goncangan itu – maka dikeluarkanlah oleh bumi) siapapun yang berhati munafik, laki-laki dan perempuan. Sehingga kota Madinah pada waktu itu bersih dari segala kotoran. – Ibnu Katsir, 118.
FITNAH-FITNAH DAJJAL :
1. CEPAT BERPINDAH ANTARA SATU KOTA DENGAN KOTA LAINNYA
Diantara fitnah Dajjal adalah ia berjalan-jalan antara satu negara dengan negara lainnya scara sangat cepat.
HR.Riwayat Muslim, bahwa Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Wahai Rasulullah, bagaimana cepatnya Dajjal berjalan di bumi?”
Rasul menjawab, “Seperti hujan yang diiringi dengan angin kencang”. Karena itu, ia akan memasuki setiap negara dibumi kecuali Makkah dan Madinah.
2. LANGIT DAN BUMI MENURUTI PERINTAHNYA
Termasuk fitnah Dajjal adalah ia akan memerintahkan langit sehingga langit akan menurunkan hujan, memerintah bumi sehingga tumbuhlah tanaman, memanggil binatang ternak sehingga akan mengikutinya, dan memerintahkan reruntuhan untuk mengeluarkan harta karunnya yang terkubur sehingga permintaannya itu terkabul.
Rasulullah bersabda, “Ia akan mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk mengikutinya, beriman kepadanya, dan mereka pun menerima ajakannya itu. (sehingga sepeninggalnya, kaum itu hidup makmur), Ia memerintahkan langit sehingga turun hujan, dan memerintahkan bumi sehingga muncul tanam-tanaman, dan memerintahkan binatang ternak mereka untuk pergi ke penggembalaan mencari makanan, sehingga binatang ternak itu menghasilkan banyak susu. Kemudian ia memerintahkan kepada reruntuhan, ‘Keluarkanlah harta simpananmu’, maka simpanan itupun mengikutinya bagaikan sekumpulan lebah (maksudnya Harta-harta itupun bermunculan setiap kali ia perintahkan untuk keluar).
Kemudian dia pergi kepada suatu kaum lainnya, dan mengajak mereka untuk mengikutinya, tetapi mereka menolaknya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka, dan sepeninggalnya, kaum itu terlanda kelaparan dan kekeringan sehingga menderita”. – HR. Riwayat Muslim, 2137, Kitab Al-Fitan.
3. DIA LEBIH HINA DIHADAPAN ALLAH DARIPADA FITNAH YANG DILAKUKANNYA
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah, saya bertanya, “Wahai Rasulullah, orang-orang mengatakan bahwa Dajjal akan membawa gunung-gunung yang terbuat dari roti dan daging, serta sungai yang penuh dengan air”.
Rasulullah menjawab, “Apakah yang membahayakan kamu? Dia takkan membahayakan kamu. Dia lebih hina dihadapan Allah daripada semua itu”. – HR. Muslim, 2939, Kitab Al-Fitan
Imam An-Nawwawi berkata, “Qadhi berkata : Maksud dari ungkapan Rasulullah itu adalah bahwa Dajjal lebih hina dihadapan Allah daripada menjadikan apa yang telah diciptakan oleh Allah itu ditundukkan oleh tangan Dajjal, karena ingin menyesatkan kaum muslimin dan menumbuhkan keraguan dihati mereka. Tetapi fitnah Dajjal itu dimaksudkan (oleh Allah) agar orang-orang yang beriman semakin bertambah keimanannya, dan memperkokon hujjah dihadapan kaum kafir dan munafik. – Muslim bi Syarh An-Nawwawi, 18/98-99.
Tidak akan ada dalam alam semesta ini kecuali apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Apapun yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, sedangkan yang tidak dikehendaki oleh Allah tidak akan terjadi. Sehingga, meskipun Dajjal mampu menciptakan segala kemungkinan-kemungkinan ini, namun sebenarnya ia tidak mampu melakukan sesuatu selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Karena itu Nabi memberi komentar, “Dia lebih hina dihadapan Allah dari semua itu”.
Artinya, ia tidak akan mampu menghukumi sesuatu dalam kapasitasnya sebagai hamba, namun dia hanyalah fitnah yang pasti akan berlalu.
4. DAJJAL MEMINTA TOLONG KEPADA SETAN-SETAN
Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia akan berkata kepada seorang Badui, ‘Bagaimana pendapatmu jika saya membangkitkan kembali ayah dan ibumu yang telah mati, apakah engkau akan bersaksi bahwa saya adalah tuhanmu?’
Badui itu berkata, ‘Ya’.
Lalu dua orang setan berubah wujud menyerupai ayah dan ibunya, keduanya kemudian berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah dia, karena dia adalah tuhanmu’.
(Maka ikutlah Badui itu kepadanya (kepada Dajjal))”. – HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.
5. MEMBUNUH SEORANG LELAKI KEMUDIAN MENGHIDUPKANNYA KEMBALI (DENGAN IZIN ALLAH)
(1) Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA berkata, suatu hari Rasulullah menyampaikan kepada kami pembahasan panjang mengenai Dajjal. Diantaranya yang disampaikan kepada kami adalah :
“Dia datang, diharamkan baginya untuk memasuki gerbang Madinah, pada akhirnya ia menuju ke sebagian tanah tandus didekat Madinah. Pada saat (ia sedang menyeru kepada orang-orang yang datang kepadanya) itu, seorang lelaki yang paling baik keluar menemuinya, seraya berkata, “Saya yakin engkau adalah Dajjal yang pernah dibicarakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam”.
Dajjal menjawab dengan berkata kepada orang-orang, “Bagaimana pendapatmu (hai orang-orang) jika saya membunuh orang ini kemudian menghidupkannya kembali, apakah engkau masih meragukan (ketuhananku)??”
Orang-orang menjawab, “Tidak”.
Dajjal pun membunuh lelaki baik itu, kemudian menghidupkannya lagi. Ketika dihidupkan, lelaki itu berkata, “Demi Allah, tidak ada dalam jiwamu nurani yang lebih tajam dariku sekarang”. Karena itu Dajjal ingin membunuhnya (lagi), tetapi ia tidak mampu lagi untuk menghukuminya”. – HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan.
(2) Dalam Riwayat lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Diantara fitnah Dajjal adalah ia menghukumi suatu jiwa kemudian membunuhnya, membelah jiwa itu dengan gergaji hingga terbelah menjadi 2 bagian, kemudian ia berkata, “Lihatlah kepada hambaku ini, saya telah membangkitkannya, tetapi ia mengaku memiliki Tuhan selainku”.
Kemudian Allah benar-benar membangkitkan hamba itu, dan Dajjal yang keji itu bertanya, “Siapakah Tuhanmu?”
Hamba itu menjawab, “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah, engkau Dajjal. Demi Allah, tidak ada nurani yang lebih tajam mengenalmu selain daripada (nurani)ku ini”. – HR.Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 7875.
SYAHID YANG PALING AGUNG DISISI ALLAH AZZA WA JALLA.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu, Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dan seorang lelaki mukmin menghadapnya, maka pasuka Dajjal menemui lelaki ini seraya berkata, “Kemana kamu menyengaja pergi?”
Lelaki itu menjawab, “Saya menyengaja pergi menemui yang keluar ini (Dajjal)”.
Mereka berkata, “Mengapa engkau tidak mengimani tuhan kami?”
Lelaki itu menjawab, “Tuhan kami tidak samar (picak)”.
Mereka berkata, “Bunuhlah ia”. Tetapi masing-masing temannya berkata, “Bukankah tuhan kita (Dajjal) telah melarang kalian untuk membunuh seseorang selainnya?” (Dajjal -melarang pasukannya untuk membunuh seseorang, kecuali hanya dirinya lah yang boleh melakukan pembunuhan). Maka merekapun pergi menemui Dajjal melapor.
Tatkala lelaki mukmin itu melihatnya, ia berkata, “Wahai manusia, ini adalah Dajjal yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Lalu Dajjal memerintahkan, “Bawalah ia dan hajarlah”. Kemudian lelaki mukmin itu dipukuli punggung dan perutnya, Dajjal kembali bertanya, “Tidakkah engkau beriman juga kepadaku?”
Lelaki itu menjawab, “Engkau adalah pendusta”
Dajjal memerintahkan pasukannya itu menggergaji bagian-bagian tubuhnya sampai terpisah antara kedua kakinya. Kemudian Dajjal berjalan diantara 2 potongan tubuh itu, lalu berkata, “Bangkitlah”.
Maka Lelaki itupun bangkit berdiri, dan kembali ditanya, “Apakah engkau beriman kepadaku?”
Lelaki itu menjawab, “Tidaklah bertambah tentangmu kecuali nurani yang semakin tajam”.(Maksudnya, nurani lelaki itu semakin tajam dan yakin bahwa ia adalah Dajjal)
Kemudian lelaki mukmin itu berkata kepada orang-orang, “Wahai manusia, dia tidak akan memperlakukan demikian kepada seorangpun setelahku”.
Dajjal pun menangkapnya lagi untuk menyembelihnya, tetapi diantara leher sampai tulang selangkangnya terhalang oleh lapisan tembaga, sehingga Dajjal tak bisa menyembelihnya.
Maka Dajjal pun mengambil kedua tangan dan kakinya, lalu melemparkannya. Orang-orang menduga ia dilemparkan keneraka (oleh Dajjal), padahal (karena lemparan Dajjal itu) ternyata ia dilemparkan kedalam surga (oleh Allah).
Inilah manusia yang paling besar kesaksiannya dihadapan Tuhan semesta Alam dan Syahid paling agung disisi Allah Azza wa Jalla.” (HR.Muslim, 2938, Kitab Al-Fitan).
0 Komentar