Di Atas Takhta Daud Kerajaan Dajjal Akan Menjadi Besar

Semua Nabi dan terutama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memperingatkan orang-orang tentang fitnah besar dan kesusahan yang ditimbulkan oleh Dajjal. Pada akhirnya ia akan menjelma dirinya sebagai manusia ketika ia muncul dalam ruang dan waktu kita. Dia akan berpura-pura menjadi Mesias dan memerintah seluruh dunia. Pada akhir pemerintahannya ia akan dibunuh oleh Mesias yang sejati (Isa alaihisalam). Kita juga tahu bahwa pada saat penampilan Dajjal akan menjadi perang besar, yang kita ingin katakan  sebelum Armageddon. Kita juga tahu bahwa Dajjal akan memiliki rambut keriting dan kulit putih.

Abu Umamah al-Bahili menceritakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berkata: "Dia akan mulai dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang Nabi, namun tidak akan ada Nabi setelahku. Kemudian dia akan berkata, "Akulah Tuhanmu (Dajjal)" tetapi Anda tidak akan pernah melihat Tuhanmu sampai Anda mati. Dajjal bermata satu, tapi Tuhanmu, Maha Suci Dia, tidak bermata satu. Di dahinya akan ditulis kata kafir, yang setiap muslim, yang melek huruf, atau buta huruf, akan dapat membacanya. " (Imam Ibnu Katsir)

Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan  orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu  haruslah datang dahulu kemurtadan dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. (2 Tesalonika 2, 3-4)

Tujuan daripada Dajjal adalah mempunyai kekuatan total pada bidang fisik, intelektual dan spiritual. Dia harus tak terkalahkan dalam hal politik, ekonomi, militer dan ideologi. Puncak kekuasaannya akan tercapai ketika ia akan dinobatkan sebagai Mesias. Untuk mencapai hal ini, secara logis, ia harus meniru apa yang diharapkan dan dinubuatkan dari Mesias yang benar:

1. Dia dari keturunan Daud.
2. Ia harus membebaskan Tanah Suci dari orang-orang yang tidak menyembah sebagai Allah Abraham/Ibrahim.
3. Dia harus membawa kembali 'orang-orang terpilih' (yang pada saat nubuat Yahudi) kembali ke tanah suci.
4. Yerusalem harus menjadi ibukota kekaisaran dunia baru dan Dajjal harus memerintah dari takhta Daud (yang berarti bahwa kuil Salomon harus membangun kembali dan Masjidil Al-Aqsa harus dihancurkan sebelum itu).
5. Di bawah pemerintahannya mungkin tidak ada perang dan konflik lagi.

Dan akan terjadi, ketika hari-Mu akan berakhir bahwa engkau harus pergi bersama nenek moyangmu, bahwa saya akan membangkitkan keturunan- keturunanmu, yang akan menjadi anak-Mu; dan saya akan membangun kerajaannya. Dia akan membangun saya sebuah rumah, dan saya akan stabilkam takhtanya untuk selama-lamanya. (1. Tawarikh 17, 11-12)

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan: lambang pemerintahan ada di atas bahunya: dan namanya disebutkan orang, Penasehat Ajaib, Dia Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Peningkatan pemerintahan dan perdamaian tidak akan ada akhirnya, di atas takhta Daud, dan setelah kerajaannya, untuk itu, dan membangun dengan penghakiman dan dengan keadilan dari sekarang sampai selama-lamanya. (Yesaya 9, 6-7)

Seperti kita ketahui Yahudi sudah kembali ke Israel, sehingga sebagian dari nubuat tersebut sudah terpenuhi. Tapi kita lihat juga, bahwa negara Israel dibangun di atas pelanggaran hak asasi manusia, korupsi dan moral yang dipertanyakan dengan 25.000 kunjungan pelacur setiap hari (Jerusalem Post, 10 Mei 2001)), dan tidak bisa menjadi 'tanah suci', negara Israel adalah palsu seperti itu adalah Dajjal yang akan berpura-pura menjadi Mesias!

Zionisme, yang berada di belakang penciptaan negara Israel, sebenarnya tidak ada Yahudi yang nyata, yang orang-orang Yahudi religius akan senang untuk mengkonfirmasi, didirikan di bawah pengaruh Kabbalah. Kabbala juga tidak Yahudi murni tetapi dibentuk di bawah pengaruh kultus Semit, terutama di bawah pengaruh mistisisme Mesir kuno dan Babilonia, tetapi juga mengandung unsur gnostik dan platonis baru.

Kita menyebutkan itu tujuan Dajjal, tapi bagaimana ia mencapainya? Apa yang ada di balik Zionisme? Apa Kabbalah? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita harus pergi jauh kembali sejarah.

Semua dimulai dengan mistik dan berakhir dengan politik. (Charles Peguy)

May Allah bless We all



Posting Komentar

0 Komentar